Enaknya Takjil dengan Es Skoteng Mang Oding

TEMPO Interaktif, Subang -  Jarum pendek jam baru menunjuk angka 13.00 ----- masih hampir lima jam menuju waktu berbuka puasa ----ketika puluhan orang mulai berbondong-bondong menuju satu gerobak dorong milik Mang Oding, 65 tahun yang terletak di jalan Pasar Baru Nomor 11 Blok Jagal, kota Subang, Jawa Barat, Kamis (27/8). Mereka menuju ke lokasi itu bukan untuk berburu gerobak. Tapi, isi grobaknya:es sekoteng made in Oding.

Es sekoteng buatan Mang Oding diburu karena memang bukan sembarngi es sekoteng yang selama ini kita kenal yang terdiri dari pecahan es batu, sekoteng, bubur sungsum dan cadil. Es sekoteng Mang Oding, terdiri dari sekoteng, es serut, kelapa muda dicampur susu kental dan gula pasir cair. Jangan dulu bicara soal rasa, baru lihat suguhan warnanya yang mencolok antara padanan warna putih kelapa, es serut, susu dan warna merah menyala sekoteng saja, sudah bikin mata melotot dan lidah kita tak henti komat-kamit.

Lalu, soal rasa? Bayo, warga Kecamatan Dawuan yang tempat tinggalnya tujuh kilometer dari lokasi Mang Oding mangkal, mengaku dibuatnya selalu kesengsem. “Sehari tak takjil dengan es sekoteng Mang Oding, bikin buka tak berasa,” kata Bayo. Setiap jenis campuran di racikan es sekoteng buatan Mang Oding, beda rasanya terasa sekali. “Rasa gulanya legit, sekotengnya kenyal, kelapanya ngerekes, sentuhan dingin esnya terasa lembut,” tutur Dodo, penikmat yang lain.

Mang Oding hanya mesem-mesem saja ketika ditanyai ihwal resep racikan es sekotengnya yang bikin penikmatnya teler saat takjil itu. “Nggak ada yang istimewa,” kata Mang Oding. Hanya saja, semua campuran yang diracik dalam menu es sekotengnya tersebut memang diproduksi sendiri dari bahan-bahan pilihan. “Terutama sekoteng dan gula pasir cairnya,” kata Oding. “Saya punya pengalaman membuat sekoteng sejak tahun 1963,” kata Mang Oding, sambil tersenyum.

Material lain yang juga beda dari yang ada, yakni dalam rekayasa mengerok kelapa. Isi kelapa yang sudah dikerok hasilnya tampak halus dan “cabikannya” merata. Mang Oding memperkerjakan lima pengerok kelapa khusus dengan keterampilan merata. “Nggak sembarangan orang bisa ngerok kelapa di sini (es sekoteng Mang Oding),” kata seorang pelayanannya. Soal Racikan? Mang Oding sendiri yang melakukannya. Yang lain? Minggir… Sebab, racikan Mang Oding adalah jaminan mutu es sekotengnya.

Menurut Mang Oding, gerobak dorong es sekotengnya sepanjang Ramadan beroperasi mulai pkl.13.00 hingga pkl.22.00. “Tapi, tak pernah ada pembeli yang mencicipinya di sini (tempat mangkal),” kata Mang Oding. Mayoritas, es sekoteng dibungkus dan dibekal untuk disantap bersama keluarga saat takjil tiba, di rumah. Setiap pembeli memang tak ada yang pesan hanya satu bungkus. Minimal dua hingga lima bungkus.

Harga es sekoteng Mang Oding pun dijamin kompetitif dan tak akan bikin kantong bolong, hanya Rp 6.000 per bungkus. Satu porsi cukup untuk dinikmati berdua. Oding mengaku, dalam sehari minimal 80 butir kelapa muda dan delapan kilo gram sekoteng ludes terjual.

Buat anda yang belum pernah merasakannya, cobalah dan rasakan bedanya.

NANANG SUTISNA