Belajar Puasa dari Hewan dan Tumbuhan

TEMPO Interaktif, Jakarta -  Kiat supaya ibadah puasa mendapat ridho Allah SWT adalah belajar pada cara puasa ayam, ular, dan pohon angsana. Menurut Dr. Yayat Suharyat, hewan dan tumbuhan melakukan puasa yang justru menjadikannya lebih produktif.

Dalam ceramanya seusai salat tarawih di Masjid Yayasan Universitas Islam "45" Bekasi, Ahad (23/8) malam, Yayat menyampaikan keunggulan puasa ayam, ular, dan pohon. Ayam berpuasa ketika mengerami telur, tidak makan dan juga minum. Saat puasa suhu tubuh ayam panas, sehingga telur yang dierami lekas menetas dan melahirkan anak.

Ular berpuasa saat ganti kulit, tidak meninggalkan tempatnya selama satu- dua pekan. Setelah tidak makan dalam kurun waktu lama, ular mendapatkan kulit yang lebih baik, lebih segar dan kembali bergerak lincah.  Adapun pohon angsana, berpuasa ketika daun-daunannya meranggas atau berguguran di tanah. Setelah itu, kembali kuncup dengan daun yang lebih hijau.

"Seharusnya manusia yang dibekali akal berpuasa seperti puasanya hewan dan pohon, amalan puasa yang membuat lebih produktif bukan membuat malas," kata Dr. Yayat.

Ibadah puasa, Yayat melanjutkan, merupakan kesempatan baik untuk mengenal Allah SWT lebih dekat. Hasilnya adalah, amalan lebih baik, dan ibadan juga semakin bagus. Yayat kemudian mengutif Imam Gazali yang mengelompokkan orang berpuasa dalam tiga golongan.

Pertama, puasa orang awam. Gelongan ini berpuasa hanya sekadar menahan lapar dan haus saja, emosi tinggi, dan jiwanya keras. Kedua, puasa orang yang mampu menjaga diri dari perbuatan tercela. Puasa golongan ini lebih baik dari puasa orang awan, jika diajak melakukan fitnah menolak karena berpuasa.

Ketiga, puasanya orang khusus. Gelongan ini benar-benar dengan dengan Allah SWT, hatinya tidak pernah tergoda dengan kenikmatan dunia. Ketika ditimpakan cobaan berat, tetap bersukur dan menganggap cobaan itu datang dari Allah.

Puasanya orang khusus, kata Yayat, adalah orang yang akan diganjar sorga. Seperti janji Allah dalam Al-Qur'an: "Wahai jiwa-jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu, dan masuklah ke dalam surgaku".

HAMLUDDIN