TEMPO.CO, Surabaya – Manajer Hubungan Masyarakat PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional 8 Surabaya Gatut Sutiyatmoko mengatakan telah menyiapkan anjing pelacak untuk mengantisipasi gangguan keamanan di Stasiun Gubeng dan Stasiun Pasar Turi Surabaya selama musim mudik dan balik lebaran.
Anjing pecak tersebut dipersiapkan untuk menangkal kemungkinan aksi terorisme maupun pengedaran ganja dan narkotika. "Di Stasiun Gubeng dua ekor dan di Stasiun Pasar Turi 2 ekor,” kata Gatut, Jumat, 23 Juni 2017.
Baca: Mudik Lebaran, Penumpang di Stasiun Pasar Senen Mulai Membeludak
Gatut berujar setiap penumpang harus menunjukkan kartu identitas saat pemeriksaan tiket. Setelah itu, dia menambahkan, petugas akan mencocokkan nama yang tertera di tiket penumpang dengan yang tertera di kartu identitas. “Sekiranya mencurigakan pasti akan dilakukan pemeriksaan oleh anjing pelacak,” katanya.
PT KAI Daop 8 Surabaya juga berkerjasama dengan pihak eksternal dalam hal pengamanan. Jumlahnya 98 personil eksternal yang berasal dari Brimob dan TNI. “Mereka ditugaskan untuk membantu keamanan di stasiun, keamanan jalur, dan pengawalan kereta api,” ujar Gatut.
Simak: Gaya Baru Malam Selatan, Kereta Mudik Ekonomi Rasa Eksekutif
Gatut berujar sejauh ini tidak ada gerak-gerik maupun hal-hal yang mencurigakan baik di Pasar Turi maupun Gubeng. Menurut dia, anjing pelacak selalu mobil dan melakukan penyisiran ke titik-titik rawan kejahatan. “Alhamdulilah sejauh ini masih aman,” ujar Gatut.
Ihwal jumlah penumpang kereta api arus mudik lebaran, Gatut mengatakan, diprediksi terjadi peningkatan sebanyak 5 persen dibanding tahun kemarin. Dia mengatakan update jumlah penumpang sampai hari ini mencapai 36,001 orang. “Keberangkatan terbanyak menuju Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta,” kata Gatut.
Berdasarkan pengamatan Tempo, Stasiun Gubeng dipadati penumpang yang hendak melakukan perjalanan mudik . Selain itu, antrian panjang juga terlihat pada loket pemesanan dan penukaran tiket.
JAYANTARA MAHAYU