Di Pelabuhan Samarinda, Calo Tiket Masih Berkeliaran

Editor

Budi Riza

Sejumlah pemudik terpaksa tidur di geladak kapal akibat membludaknya penumpang KM Price Soya pada arus mudik di Pelabuhan Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu dinihari (4/8). ANTARA/Amirullah
Sejumlah pemudik terpaksa tidur di geladak kapal akibat membludaknya penumpang KM Price Soya pada arus mudik di Pelabuhan Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu dinihari (4/8). ANTARA/Amirullah

TEMPO.CO, Samarinda - Tiket ekonomi kapal penumpang dari Kota Samarinda menuju Pare-Pare tertera Rp 305 Ribu. Namun tiket ini dijual seharga Rp 400 ribu oleh calo.

"Saya belinya di depan (pintu masuk pelabuhan), harganya Rp 400 Ribu," kata Iwan, 39 tahun, salah satu penumpang kapal rute Samarinda - Pare-pare, saat hendak menaiki kapal kepada Tempo, Jumat, 23 Juni 2017.

Baca: Mudik 2017, Penumpang di Stasiun Pasar Senen Tembus 27 Ribu Orang

Penumpang lainnya, Huda, 27 tahun, juga mengaku membeli tiket lebih mahal dari nominal yang tertera. Huda harus membayar Rp 375 Ribu untuk satu tiket. "Saya beli diatas (kapal), 375 ribu," kata dia kepada Tempo, Jumat, 23 Juni.

Selain itu, Marlina Azis, 31 tahun, juga mengaku terkejut. Ia ditawari tiket VIP seharga Rp 600 Ribu. Namun Marlina menolak karena mengaku telah memesan tiket dengan kenalannya diatas kapal.

Baca: Arus Mudik Non Tol Pantura, Awas Banyak Pengendara Motor Ngebut

"Jadi saya beli harganya Rp 375 Ribu. Ini pertama kali saya naik kapal," kata Marlina. "Fasilitasnya VIP ini kayak fasilitas kelas 3 di rumah sakit ya."

Sementara, Direktur PT Bunga Teratai, Syukur, selaku pengelola KM Prince Soya memastikan harga tiket seharusnya Rp 305 Ribu. Jika ada yang menjual diatas itu, Syukur memastikan itu adalah permainan calo.

"(Itu) Calo, Harga tiket resminya Rp 305 Ribu," kata Syukur kepada wartawan, diatas kapal KM Prince Soya, Jumat, 23 Juni 2017.

Sementara itu, Kepala Seksi Keselamatan dan Keamanan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Kota Samarinda, Roniawan Seru, membantah jika ada kenaikan harga tiket dan calo.

"Kalo sampai sekarang ini kami belum temukan. Tidak ada Pak. Untuk calo sendiri tidak ada," kata Roni di Pelabuhan Yos Sudarso, Kota Samarinda, Jumat, 23 Juni 2017.

Roni mengaku pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan pemangku kepentingan terkait agar tidak ada lagi kenaikan harga, khususnya oleh para calo.

"Sebelum lebaran kita sudah rapatkan agar tidak ada lagi kenaikan dan sebagainya," kata dia.

SAPRI MAULANA