Pemudik dengan Pesawat dari Malang Diprediksi Naik 9 Persen

Sejumlah penumpang berada di kawasan Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, 22 Juni 2017. Arus mudik di Bandara Ngurah Rai pada H-3 Lebaran terpantau meningkat dan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada H-2 Lebaran atau Jumat (23/6) mendatang. ANTARA FOTO
Sejumlah penumpang berada di kawasan Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, 22 Juni 2017. Arus mudik di Bandara Ngurah Rai pada H-3 Lebaran terpantau meningkat dan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada H-2 Lebaran atau Jumat (23/6) mendatang. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Malang — Volume penumpang pesawat melalui Bandar Udara Abdulrachman Saleh Malang pada mudik Lebaran 2017 diprediksi naik 9 persen dari tahun lalu.

Mendekati hari raya Idul Fitri  1 Syawal 1438 Hijriah, penumpang pesawat mulai H-3 Lebaran naik dari rata-rata 2.800 orang di hari-hari biasa menjadi 3.279 orang per hari. Penambahan jumlah penumpang karena maskapai Garuda Indonesia, Citilink Indonesia, dan Sriwijaya Air menambah satu penerbangan atau extra flight.

“Semua maskapai yang melayani extra flight tujuannya ke Jakarta,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Bandar Udara Abdulrachman Saleh Suharno, Jumat, 23 Juni 2017.

Baca: Mudik Lebaran, Konsumsi Avtur di Lima Bandara Sumatera Meningkat

Dari tiga maskapai, kata Suharno, hanya Citilink menurunkan penumpang di Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma. Sedangkan Garuda dan Sriwijaya mendaratkan penumpang di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Tangerang, Banten.

Kesibukan selama Lebaran diantisipasi operator bandara dengan mengoperasikan pos koordinasi sejak 15 Juni hingga 11 Juli mendatang supaya seluruh calon penumpang dan warga lainnya merasakan kenyamanan dan kemudahan.

Kata Suharno, sejauh ini pelayanan bandara di Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang itu lancar-lancar saja. Kegiatan penerbangan berjalan normal dalam cuaca yang cerah.

Simak: Arus Mudik, Bandara Trunojoyo Tidak Buka Penerbangan Tambahan

Keberadaan Bandar Udara Abdulrachman Saleh diyakini Suharno mampu mengurangi beban yang harus ditanggung Bandar Udara Internasional Juanda.

Bandara di Malang melayani calon penumpang dari 13 kabupaten/kota atau 34,21 persen dari 38 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur, terutama warga yang bermukim di delapan daerah bekas Karisidenan Malang, yakni Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, dan Kabupaten Lumajang.

Penumpang lainnya dari kabupaten dan kota Blitar, kabupaten dan kota Kediri, dan Kabupaten Jombang. Daerah-daerah ini hanya berjarak sekitar 60-80 kilometer dari Malang, lebih pendek jaraknya dibanding harus ke Bandar Udara Internasional Juanda.

Lihat: Mau Mudik Pakai Pesawat Pribadi, Ini Harga Sewanya

Sekretaris Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bandar Udara Abdulrachman Saleh Malang Muhammad Holili menambahkan, penumpang selama Lebaran tahun ini diperkirakan berjumlah 72.925 orang atau naik 9 persen dari jumlah penumpang Lebaran 2016 yang sebanyak
66.904 orang.

Jumlah penumpang mudik Lebaran  tahun lalu itu terdiri dari 34.319 penumpang datang dan 32.585 orang penumpang yang berangkat, dengan frekuensi saat itu sebanyak 236 penerbangan.

 ABDI PURMONO