TEMPO.CO, Samarinda – Tiga hari menjelang Hari Raya Idul Fitri, kapal penumpang KM Aditya, yang melayani rute Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menuju Kota Pare-Pare, Sulawesi Selatan, berangkat satu jam lebih cepat dari jadwal.
Kapal berangkat pada pukul 13.00 Wita, lebih awal satu jam dari jadwal biasa, yaitu pukul 14.00 Wita.
Baca: Mudik di Pantura Padat, Polisi Rilis Jurus 3:1 di Tol dan Non-Tol
“Kapasitas penumpang (sudah mencukupi) sesuai, yaitu 1.800 orang,” kata Kepala Seksi Keselamatan dan Keamanan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kota Samarinda Roniawan Seru di Pelabuhan Yos Sudarso, Kamis, 22 Juni 2017.
Roniawan memprediksi hari ini adalah puncak arus mudik di Kota Samarinda, khususnya yang menggunakan kapal laut. “Arus mudik hari ini sudah puncaknya, besok (Jumat) kapal terakhir dan kemungkinan hanya sisa penumpang yang belum berangkat saja,” ujarnya.
Baca: Arus Mudik 2017, Sumatera Barat Berpotensi Hujan Lebat
Dari penghitungan KSOP Kota Samarinda, jumlah pemudik tahun ini menurun dibanding tahun sebelumnya. Ini karena ada pelabuhan di Kota Bontang, Kalimantan Timur, yang dibuka bagi penumpang yang ingin pergi menuju Pare-pare.
“Menurun karena ada pelabuhan di Bontang,” kata Roniawan tanpa menjelaskan jumlah angka penurunan pemudik.
Hal itu dibenarkan salah seorang penumpang, Rudi, 31 tahun. Menurut dia, arus mudik tahun ini tidak seramai tahun-tahun sebelumnya. “Tahun ini ramai, tapi tidak seramai tahun sebelumnya,” tutur Rudi.
SAPRI MAULANA