TEMPO.CO, Jakarta - Jasa Marga memperkirakan 120 ribu pemudik bakal membanjiri jalan tol Jakarta-Cikampek pada puncak arus mudik yang diprediksi terjadi malam ini, Kamis, 22 Juni 2017.
"Kan, kita tahu ya orang pulang kantor kira-kira jam 3 sore. Mungkin akan berangkat sehabis buka puasa atau sehabis salat tarawih. Jadi malam nanti sepertinya agak kritis," ujar Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani di Galeri Nasional Indonesia, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis siang, 22 Juni.
Baca juga:
Mudik H-4 Lebaran, Volume Lalin Cikarang Utama Melonjak 49 Persen
Pintu Brexit Padat, Pemudik Mengantre Satu Jam
Dia memastikan pintu Jalan Tol Cikarang Utama—yang kerap terjadi penumpukan—bakal lancar. Jasa Marga menambah tujuh gardu menjadi 20 gardu untuk keluar.
Justru dia khawatir titik kemacetan bakal terjadi di Cikunir. Namun hingga kini kekhawatiran itu belum terjadi. "Sampai saat ini Cikunir lancar. Kuncinya adalah tidak ada kendaraan selain golongan I, kecuali untuk sembako dan BBM," tuturnya.
Jasa Marga menyiapkan berbagai skenario yang akan dipusatkan di titik rawan rute Jakarta-Cikampek. Perusahaan pelat merah itu telah memasang sensor-sensor di sejumlah titik untuk memantau kepadatan lalu lintas yang bakal terhubung dengan posko kepolisian.
"Nanti akan ada rekayasa lalu lintas yang bakal dikomandoi oleh kepolisian. Apakah dialihkan atau ada contra flow gitu," Desi menjelaskan.
Karena itu, dia mengimbau agar para pemudik mematuhi arahan yang nantinya diberikan kepolisian saat kepadatan terjadi.
Simak juga: Menko Luhut: Macet Brexit Tak Akan Terjadi Lagi Saat Mudik
Misalnya, kalau disuruh keluar jalan tol langsung keluar dan tidak malah bertahan dengan mematikan mesin mobil. “Sebab, dengan dikeluarkan dari jalan itu bisa mengurai semua kemacetan,” kata Desi.
CAESAR AKBAR | UWD
Video Terkait:
Jalan Tol Fungsional Brebes - Batang Mulai Dipadati Pemudik