Gerbang Tol Salatiga Resmi Dibuka untuk Pemudik

Editor

Suseno TNR

Tim gabungan dari Polres Semarang, Polres Salatiga, Dinas Perhubungan, dan PT Trans Marga Jateng (TMJ) melakukan pengecekan sekaligus uji coba ruas Tol Bawen-Salatiga di Tuntang, Kabupaten Semarang, 15 Juni 2017. Tol fungsional ini dapat dilalui pemudik secara gratis. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Tim gabungan dari Polres Semarang, Polres Salatiga, Dinas Perhubungan, dan PT Trans Marga Jateng (TMJ) melakukan pengecekan sekaligus uji coba ruas Tol Bawen-Salatiga di Tuntang, Kabupaten Semarang, 15 Juni 2017. Tol fungsional ini dapat dilalui pemudik secara gratis. ANTARA/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Gerbang Tol Salatiga telah dibuka untuk arus mudik terhitung mulai Ahad, 18 Juni 2017. Direktur Teknik & Operasional PT. Trans Marga Jawa Tengah Ali Zainal Abidin mengatakan jalan tol fungsional yang menghubungkan Kota Semarang dengan daerah di sisi selatan provinsi Jawa Tengah ini akan sangat membantu pengguna jalan yang menuju Salatiga, Solo, dan Yogyakarta.

"Pekerjaan Jalan Tol Bawen-Salatiga telah selesai 15 Juni, dan diberlakukan fungsional sementara untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik Lebaran tahun ini," kata Ali seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Ahad.

Baca: Aher Lepas Peserta Mudik Gratis

Ali menuturkan, berbeda dengan jalur fungsional lainnya, Jalan Tol Bawen-Salatiga ini bisa dilalui oleh pengguna jalan tol pada malam hari karena infrastruktur jalan tol sudah siap 100 persen. Sebagai jalur fungsional sementara, pemudik yang masuk dari Bawen dan keluar Gerbang Tol Salatiga tidak akan dibebankan tarif tol hingga terbitnya Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang akan mengatur besaran tarif tol untuk setiap golongan.

"Berbeda dengan pemudik yang masuk dari Semarang dan akan keluar melalui GT Salatiga, dibebankan tarif Ungaran-Bawen senilai Rp 7.500," ujarnya.

Baca: Jalur Mudik Pantura Cirebon Lengang, Pengendara Motor Ngebut

Meski bisa dilalui selama 24 jam, jalur tol ini hanya bisa dilewati kendaraan non bus. Sebab, pintu keluar tol yang tersedia ukurannya terhitung sempit dan berpotensi menimbulkan kemacetan. "Kami juga sudah menyiapkan rekayasa sehingga penumpukan kendaraan tidak berada di satu titik. Kalau antrian di SS Salatiga sudah lebih dari 1 kilometer maka kendaraan akan kita keluarkan di SS Bawen, dan diberlakukan sistem buka tutup bagi kendaraan yang hendak memasuki Bawen," kata dia.

Selain itu, pada jalur ini juga tersedia tiga rest area yaitu di Km 22 + 200 arah Solo, dan Tempat Istirahat Sementara (TIS) di KM 49 + 300 arah Solo dan TIS di KM 37 + 600 arah Semarang. Adapun fasilitas yang disediakan di TIS yaitu mushola, toilet, SPBU, dan beberapa tenant makanan dan minuman.

INGE KLARA SAFITRI