Ikuti Kami di
TEMPO.CO, Bandung — Sepanjang 500 meter Jalan Asia-Afrika, Bandung, menjadi lokasi acara buka puasa bersama lebih dari 10 ribu orang, Sabtu, 17 Juni 2017. Ide istri Wali Kota Bandung Atalia Ridwan Kamil tersebut mengadopsi acara serupa di Inggris dan Turki saat berbuka puasa.
“Iftar (buka puasa) di sana sederhana, acaranya makan saja,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari.
Di Bandung, acara yang dirintis sejak 2016 tersebut dikemas dengan acara lain, seperti fashion show di Jalan Braga. Peserta buka puasa bersama saat itu sekitar 1.500 orang. Kini acara yang berlangsung pukul 15.30-18.30 tersebut disemarakkan dengan rampak bedug serta penyanyi Afgan dan Cakra Khan.
Baca: 10 Ribu Orang Akan Buka Puasa di Jalan Asia-Afrika
Setelah berbuka puasa, kata Kenny, peserta acara bisa melakukan salat magrib berjemaah di tiga lokasi terdekat atau ke Masjid Raya Bandung. Mengantisipasi tercecernya sampah, panitia menyiapkan lembaran plastik di bawah karpet sebagai wadah menampung sementara.
Namun, masalah tempat parkir kendaraan juga mendapat sorotan khusus. Lokasi parkir kendaraan sekitar lokasi acara, antara lain basemen Alun-alun Bandung, Jalan Cikapundung Timur, dan sekitarnya.
“Daerah sekitar lokasi acara sulit tempat parkir, sebaiknya pengunjung datang dengan kendaraan umum,” ujar Kenny yang berencana ke lokasi buka puasa bersama naik taksi.
Simak: Buka Puasa Bersama Massal di Bandung Libatkan 10 Ribu Orang
Buka Bersama on The Street (Bubos) itu menjadi penutup rangkaian acara Buka Berkah Ramadan. Rencananya bakal hadir Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Wakil Wali Kota Oded M. Danial, serta pejabat dari instansi lain.
Panitia mengundang anak yatim, kaum duafa, komunitas difabel, para veteran, petugas kebersihan, dan komunitas lain, serta para pelaku bisnis Kota Bandung, dan kalangan umum.
Lihat: Pilih 7 Minuman Segar dan Sehat untuk Buka Puasa
Menurut Atalia, acara buka bersama secara massal itu merefleksikan semangat kebersamaan seluruh warga dan para pemangku kepentingan di Kota Bandung sesuai tema yang diusung, yaitu "Hidup Adalah Udunan (patungan)".
Anggaran kegiatan tidak berasal dari pemerintah, melainkan sumbangan dan donasi dari komunitas, organisasi, dan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini.
ANWAR SISWADI
