Mudik 2017, Lebih dari 5 Titik Rawan Macet Dideteksi di Riau

Ilustrasi mobil untuk mudik. dok.TEMPO
Ilustrasi mobil untuk mudik. dok.TEMPO

TEMPO.CO, Pekanbaru - Dinas Pekerjaan Umum dan Cipta Karya Riau mendeteksi lebih dari lima titik rawan kemacetan jalur mudik 2017 di Provinsi Riau. Kerawanan terjadi akibat adanya potensi banjir, tanah longsor dan kerusakan jalan. Sejumlah alat berat disiagakan di sepanjang jalur lintas Sumatera.

"Kawasan yang menjadi perhatian sedang dilakukan perbaikan," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Dinas PU dan Cipta Karya Riau Ferry Ramanda menjelaskan titik rawan macet pada arus mudik 2017, kepada Tempo, Jumat, 16 Juni 2017.

Adapun titik rawan banjir dan tanah longsor, kata Ferry, terpantau di kawasan Muara Takus XIII Koto Kampar dan Cerenti perbatasan Indragiri Hilir. Sedangkan untuk titik jalan rusak dan jalan berlubang berada di ruas Lintas Utara Siak, dan Lintas Barat Petapahan, Pantai Cermin, Simpang Tandun, Tapung, Ujung Batu Simpang Tandun dan Pasirpangarayan.

Ferry mengaku petugas lapangan Unit Pelayanan Terpadu saat ini tengah menginventarisasi dan memperbaikan jalan rusak di jalur mudik tersebut. "Saat ini sedang dilakukan perbaikan," tuturnya.

Menurut Ferry, jalur barat menjadi perhatian penuh pemerintah lantaran jalan tersebut menjadi jalur alternatif menuju Sumatera Barat menyusul terjadinya kerusakan jembatan di Merangin, Kampar. Jembatan rusak saat ini tengah dilakukan perbaikan.

"Akan ada pengalihan arus menuju Sumatera Barat melewati Pantai Cermin, Petapahan, Tandun lalu ke Ujung Batu," katanya.

Ferry menambahkan, perbaikan ruas jalan rusak ditergetkan rampung sepekan (H-7) menjelang hari raya Idul Fitri 1438 Hijriah, diharapkan dapat dipergunakan secara maksimal oleh pemudik.
"Pengerjaan akan dihentikan sementara bila perbaikan tidak mencapai target yang ditentukan agar tidak mengganggu kelancaran arus mudik," ujarnya.

Sejumlah alat berat telah disiagakan di sepanjang jalur mudik 2017 seperti Air Molek, Dumai, Simpang Jurong, Cerenti, Batu Sasak dan Kampar. "Sehingga jika nanti terjadi keadaan darurat petuga bisa langsung aksi," tuturnya.

RIYAN NOFITRA