TEMPO.CO, Malang - Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta para pemudik yang melintasi wilayah Provinsi Jawa Timur mewaspadai 21 titik rawan kemacetan pada mudik 2017. Beberapa di antaranya di Bangil, Pasuruan; Brondong, Lamongan; Jembatan Sembayat, Gresik.
Soekarwo mengatakan titik kemacetan yang harus diwaspadai adalah pertigaan Mengkreng-Kertosono, yang menjadi perjumpaan arus lalu lintas dari arah Kabupaten Kediri dan Kabupaten Nganjuk. Pada tahun lalu para pemudik terjebak kemacetan hingga 8 jam dan titik itu sudah “langganan” macet tiap Lebaran.
“Untuk mengurangi potensi kemacetan, mulai 19 Juni nanti difungsikan tiga jalan tol. Jalan tolnya belum selesai dan belum diresmikan, tapi sudah bisa dilewati secara gratis selama masa Lebaran saja,” kata Soekarwo setelah santap bersama Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Hotel Santika Premiere, Kota Malang, Kamis malam, 15 Juni 2017.
Menurut Soekarwo, ketiga jalan tol itu adalah ruas Gempol-Rembang sepanjang 13,9 kilometer. Jalan tol ini merupakan seksi 1 dari proyek pembangunan jalan tol Gempol-Pasuruan sepanjang 37,15 kilometer. Berikutnya jalan tol Surabaya-Kertosono (Kabupaten Nganjuk) sepanjang hampir 80 kilometer dan jalan tol Wilangan-Caruban sepanjang sekitar 18 kilometer.
Ketiga jalan tol itu akan dibuka satu lajur menggunakan manajemen pengarusan jalan. Penjagaan dan pengaturan lalu lintas oleh petugas tetap ada. Nantinya ada rekayasa transportasi saat arus mudik dari timur ke barat dan saat arus balik dari barat ke timur.
Selain diminta mewaspadai kemacetan, kata Soekarwo, para pemudik diminta mewaspadai 15 titik rawan kecelakaan, mulai Sukomoro, Matingan, Glagahan, hingga Alas Baluran.
“Insya Allah semua urusan sudah siap 100 persen dan lancar 100 persen. Saya optimistis bisa mencapai target zero accident (nihil kecelakaan) apabila kita mau bekerja sama, saling peduli dan berbagi,” kata Soekarwo.
ABDI PURMONO