Polres Jombang Musnahkan Ribuan Liter Miras  

freepicturesweb.com
freepicturesweb.com

TEMPO.CO, Jombang - Kepolisian Resor Jombang memusnahkan ribuan liter minuman keras (miras) tradisional dan bermerek hasil operasi cipta kondisi dalam beberapa bulan belakangan, termasuk Ramadan 2017. Minuman keras yang disita dan dimusnahkan antara lain 6.412 liter arak, lima jeriken tuak, dan 250 botol bir berbagai merek.

Selain melenyapkan miras, petugas memusnahkan narkotik dan obat berbahaya (narkoba) pada Ramadan 2017. Narkoba yang dimusnahkan dengan cara dibakar itu antara lain 3,42 gram ganja kering, 1,07 gram sabu-sabu, dan 1.100 pil koplo.

Baca juga: Taspen Gelar Pasar Murah Ramadan di Pematangsiantar

“Ada 27 tersangka yang ditahan untuk kasus miras dan 15 tersangka kasus penyalahgunaan narkoba,” kata Kepala Kepolisian Resor Jombang Ajun Komisaris Besar Agung Marlianto, Rabu, 14 Juni 2017.

Pemusnahan miras dan narkoba dilakukan jajaran pejabat Muspida setempat mulai Kepala Kepolisian Resor, Komandan Distrik Militer, hingga Wakil Bupati Jombang. “Pada 2018, kami menargetkan Jombang harus bebas narkoba dan kami ingin selama Ramadan masyarakat tak terganggu dengan maraknya miras dan maksiat,” katanya.

Selain memusnahkan miras dan narkoba, kepolisian setempat juga menunjukkan sejumlah barang bukti aksi kejahatan dan gangguan keamanan yang diungkap selama Ramadan, seperti senjata api rakitan, senjata tajam, dan petasan. “Ada 50 tersangka dari beragam kejahatan yang terjadi di wilayah hukum Polres Jombang. Dengan demikian, suasana Kota Santri kondusif,” ujarnya.

Wakil Bupati Jombang Mundjidah Wahab mengapresiasi kinerja Polres Jombang yang bekerja keras memberantas narkoba dan miras di Kota Santri. “Semoga pemusnahan yang dilaksanakan ini bernilai ibadah dengan niat menyucikan bulan penuh berkah ini,” ucapnya.

Mundjidah berharap razia yang dilakukan polisi belakangan ini, termasuk Ramadan 2017, akan semakin menyelamatkan generasi muda dari bahaya miras dan narkoba. “Semoga kota ini bersih dari narkoba dan miras. Sebab, kasihan anak cucu dan masyarakat kita kalau mengkonsumsi barang-barang ini,” tuturnya.

ISHOMUDDIN