TEMPO.CO, Jakarta --Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla menunaikan pembayaran zakat di Istana Negara, Rabu, 14 Juni 2017. Keduanya bersama sejumlah menteri Kabinet Kerja dan kepala lembaga negara membayar zakat ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Presiden dan wakil presiden masing-masing membayar zakat
penghasilan sebesar Rp 45 juta. Menurut Ketua Baznas Bambang Sudibyo pembayaran itu naik dibandingkan tahun lalu. "Tahun lalu Rp 40 juta," kata dia di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta.
Baca: Baznas Sebut Potensi Zakat Nasional Rp 271 Triliun
Menurut Bambang total zakat yang terkumpul dari para muzaki (pembayar zakat) di Istana Negara lebih dari Rp 1 miliar. Beberapa menteri Kabinet Kerja yang nampak hadir membayar zakat di Istana Negara diantaranya Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Selain itu juga Kapolri Jenderal Tito Karnavian serta Jaksa Agung HM Prasetyo.
Bambang menambahkan pembayaran zakat oleh presiden serentak diikuti juga oleh 13 kepala daerah. Beberapa diantaranya ialah Gubernur Jawa Barat, Banten, Lampung, Jambi, dan Sumatera Barat.
Simak: Djarot Kritik Bazis DKI yang Umumkan Besaran Zakat Pejabat
Bambang menuturkan pada 2016 Baznas sukses mengumpulkan zakat, infaq, dan sedekah sebesar Rp 5,017 triliun. Jumlah itu naik 37 persen dibanding 2015 yang sebesar Rp 3,65 triliun. Dalam pendistribusiannya, Baznas mengacu kepada syariah dan diselaraskan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan dari United Nations Development Programme (UNDP).
Baznas , ujar Bambang, juga menyalurkan zakat ke suku-suku yang ada di pedalaman, seperti Baduy, Suku Anak Dalam, Bajo, Dayak Iban, dan Mentawai. "Kami bertekad menggelorakan gerakan zakat dalam semua aspek," ucapnya.
ADITYA BUDIMAN