Antisipasi Mudik Lebaran, Kemenkes Tambah Pos Layanan Kesehatan

Posko Layanan Kesehatan Bagi PemudikTEMPO/ Ken Arini Y
Posko Layanan Kesehatan Bagi PemudikTEMPO/ Ken Arini Y

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan akan menambah jumlah pos pelayanan kesehatan untuk mengantisipasi mudik Idul Fitri tahun ini menjadi 3.826 pos. Pada mudik 2016, pos pelayanan kesehatan yang dipasang adalah sebanyak 3.583 pos.

“Terdiri atas 913 pos kesehatan, 2228 puskesmas, 374 rumah sakit, 207 kantor kesehatan pelabuhan, dan 104 public safety center yang tersebar di beberapa titik,” ujar Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan dr Bambang Wibowo di Kantor Kementerian Kesehatan, Kuningan Jakarta Selatan, Rabu, 14 Juni 2017.

Baca juga:

Selama Masa Mudik Lebaran, Kemenkes Integrasikan Layanan 119

Bambang menganjurkan para pemudik yang mengalami gangguan kesehatan di perjalanan agar segera menghubungi public safety center (PSC) yang disediakan oleh pemerintah pada nomor layanan 119. Pemudik, kata dia, nantinya bakal dibantu melalui panduan kesehatan melalui telepon dari PSC sehingga dapat melakukan tindakan medik secara cepat.

Ambulance, ujarnya, bakal bersiaga di titik-titik PSC untuk dapat segera bergerak ke lokasi yang dibutuhkan oleh pemudik. “Nanti juga dapat berkoordinasi dengan pos-pos dan fasilitas kesehatan terdekat dari titik permohonan bantuan untuk mengirimkan armada ke sana apabila dibutuhkan,” dia menambahkan.

Baca pula:

347 Tenaga Kesehatan Ditempatkan di 40 Daerah Tertinggal

Adapun pos-pos layanan kesehatan itu bakal tersedia di sejumlah titik yakni di setiap pintu keluar tol, di area peristirahatan permanen untuk jalur tol lama, di parking bay tambahan, di tempat peristirahatan sementara untuk jalur tol baru fungsional yang belum beroperasional, serta titik-titik lain sepanjang jalur mudik. “Di setiap pos akan ada ambulance yang berjaga baik roda empat maupun roda dua,” ujarnya.

Pos kesehatan itu nantinya akan bergabung dalam pos gabungan yang terintegrasi dengan instansi lain guna menunjang kebutuhan pemudik selama dalam perjalanan. Fasilitas yang tersedia, kata Bambang antara lain adalah layanan kesehatan, layanan pemeriksaan dan perbaikan kendaraan, serta pos penjualan bahan bakar.

Direktur Layanan Kesehatan Primer Kementerian Kesehatan dr Gita Maya menghimbau para pemudik agar tidak memaksakan diri untuk terburu-buru sampai di tempat tujuan sehingga mengabaikan untuk beristirahat. Dia menganjurkan pemudik untuk memanfaatkan pos-os layanan kesehatan untuk beristirahat. “Untuk pemudik, kalau tidak bisa perjalanan jarak jauh maka jangan memaksakan. Kan bisa memperhitungkan berapa jauh dan berapa lama,” dia berujar.

Apalagi, kata dia, di pos-pos kesehatan itu para pemudik dapat beristirahat, melakukan pemeriksaan kesehatan, dan bila dibutuhkan juga tersedia obat-obatan untuk penyakit umum, sehingga dapat tiba dan kembali dari kampung halaman dengan kondisi prima.

CAESAR AKBAR  I  S. DIAN ANDRYANTO