Mengenal Jenis-jenis Kurma Sajian Khas Ramadan

Editor

Saroh mutaya

Pedagang menata kurma yang di tawarkan pada lapak kawasan Tanah Abang, Jakarta, 16 Mei 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Pedagang menata kurma yang di tawarkan pada lapak kawasan Tanah Abang, Jakarta, 16 Mei 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kurma sudah menjadi santapan pelengkap selama Ramadan, khususnya bagi keluarga Muslim. Buah lonjong berwarna cokelat kehitaman ini dipasok tak hanya dari Timur Tengah, tapi juga Afrika bahkan Amerika Serikat.

Ada banyak jenis kurma yang diperjualbelikan baik di pasar tradisional maupun di pusat belanja seperti mal. Setiap jenis kurma memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ini jenis-jenis kurma itu.

 

Kurma Madu
Sesuai namanya, kurma madu yang berasal dari Iran ini punya rasa legit yang bisa jadi sumber energi saat berbuka puasa. Seakan diselimuti madu, kurma ini terlihat sedikit berminyak. Menurut Heri, salah satu pedagang di Thamrin City, kurma madu punya rasa paling manis dan digemari orang-orang Indonesia. 


Kurma Medjool
Kurma yang satu ini didatangkan dari California, Amerika Serikat.  Kurma medjool berukuran paling besar dibandingkan jenis kurma lain.


Kurma Tunisia

Bentuknya lebih ramping dan warnanya lebih muda. Kurma asal Tunisia tidak terlalu manis, rasanya mirip dengan kurma yang masih muda dan belum benar-benar matang.

Kurma Ajwa
Buah yang dijuluki kurma nabi ini populer karena mengandung banyak khasiat, bisa menyembuhkan segala penyakit. Bentuknya yang lebih mungil dengan warna kehitaman membuat kurma ajwa lebih mudah dikenali.


Kurma Sukari

Kurma sukari dari Mesir ini punya rasa manis seperti susu.

Menurut para pedagang, pilihlah kurma yang terlihat paling segar. Bila tidak ingin makan yang sudah terlalu matang, sebaiknya cari kurma dengan warna cokelat, bukan kehitaman. Sebab, semakin tua warnanya, artinya kurma semakin matang.



ANTARA