TEMPO.CO, Jombang - Ribuan santri yang mondok di Kota Santri Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mulai mudik pulang ke kampung halaman masing-masing pada Ramadan 2017. Mereka kebanyakan menggunakan jasa kereta api.
Kepala Stasiun Jombang Sutrisno mengatakan para santri dari berbagai pondok pesantren ini sudah memborong tiket sejak H-90 atau tiga bulan sebelum Lebaran pada Ramadan 2017. “Tujuan mereka rata-rata Jabodetabek dengan menggunakan kereta api kelas ekonomi Gaya Baru Malam Selatan,” katanya, Selasa, 13 Juni 2017.
Gelombang arus mudik para santri ini berlangsung sejak kemarin hingga beberapa hari ke depan. Kemarin tercatat ada sekitar 400 santri tujuan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) yang menggunakan KA Gaya Baru Malam Selatan rute Surabaya-Pasar Senen, Jakarta. “Hari ini ada 734 orang dan besok (Rabu) 426 orang santri yang mudik,” ujarnya.
Ribuan santri ini berasal dari berbagai pondok pesantren besar di Jombang, seperti Pondok Pesantren Tebuireng, Darul Ulum, Bahrul Ulum, dan Mamba’ul Ma’arif. Berbekal tas dan koper, mereka membawa kebutuhan yang diperlukan.
Mereka tampak berdesakan masuk ke kereta. Petugas stasiun mengingatkan lokasi gerbong dan tempat duduk sesuai dengan yang tertera dalam tiket. “Hati-hati keretanya mau datang,” kata salah satu petugas mengingatkan agar penumpang tak melewati batas garis di jalur rel.
Para santri mengaku lebih memilih menggunakan jasa kereta api karena bisa mudik bersama-sama. “Enak naik kereta karena bisa bareng-bareng sama teman-teman. Perjalanannya juga santai dan tidak macet,” kata salah satu santri asal Bekasi, Siti Arofah, sebelum naik kereta.
Selama libur Lebaran pada Ramadan 2017, aktivitas sekolah di pondok mereka libur. “Nanti mulai aktif lagi tanggal 15 Juli,” kata santri yang lain, Munawaroh.
ISHOMUDDIN