TEMPO.CO, Lumajang - Kepala Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lumajang, Agus Eko mengatakan tiga kontainer atau sekitar 87 ton bawang putih siap digelontorkan ke pasar-pasar di Kabupaten Lumajang menjelang Lebaran 2017. Pihak importir bawang putih di Lumajang, kata dia, melaporkan tentang pasokan bawang putih itu ke Dinas Perindustrian.
"Tiga kontainer masih di Tanjung Perak, pihak importirnya sudah melaporkan ke kami," kata Agus kepada Tempo, Minggu, 11 Juni 2017. Ia mengatakan telah berkoordinasi dengan importir bawang putih tersebut, "Mungkin bisa untuk operasi pasar."
Baca: Menjelang Lebaran 2017, Distribusi Daging di Solo Diawasi Ketat
Bawang putih yang berkualitas bagus yang semula Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu, saat ini harganya masih tinggi. "Bawang putih impor asal Cina harganya masih diatas Rp 40 ribu per kilogram. Bawang putihnya kering," kata Agus.
Ia menambahkan, sebenarnya ketersediaan bawang putih masih banyak. "Tapi harganya memang yang tinggi kendati sudah ada kecenderungan untuk terus menurun," tuturnya.
Sementara itu, bawang kualitas standar, harganya Rp 34 ribu hingga Rp 35 ribu. Sedangkan bawang putih basah di bawah Rp 30 ribu. Adanya pasokan tiga kontainer bawang putih ke Lumajang, harganya diharapkan bisa turun menjadi Rp 30 ribu.
Bupati Lumajang, As'at meminta masyarakat tidak perlu panik. "Memang ada berapa komoditas yang diprediksi naik, seperti bawang putih. Kenyataannya tidak ada masalah, normal, hanya yang sudah terlanjur ambil barang dengan harga yang lalu sampai sekarang belum laku, dipertahankan harganya, karena tidak mau rugi," kata As'at kepada Tempo.
Baca: Lebaran 2017, Pertamina Gerojok BBM ke Sumatera Barat
Ia yakin dalam beberapa hari ke depan harga bawang putih akan kondusif lagi. "Kemungkinan bisa turun nanti, ada bawang putih impor yang masuk ke negeri kita, mungkin untuk mengendalikan harga karena belum bisa memenuhi secara keseluruhan kebutuhan bawang putih," kata dia.
Ia menyampaikan Lumajang akan mendapatkan jatah kiriman bawang putih tersebut menjelang Lebaran 2017. Hal ini, menurut dia, dilakukan untuk mencegah kekhawatiran masyarakat. "Masyarakat tidak usah panik, tidak usah takut kekurangan bawang putih. Tidak perlu juga belanja lebih banyak untuk menimbun kebutuhan hari raya, wajar-wajar sajalah, barang masih tersedia," ujarnya.
DAVID PRIYASIDHARTA