20 Persen Jalur Mudik di Banten Masih Rusak  

Warga keluar dari kendaraannya saat terjadinya macet panjang di Tol Merak di  Serang, Banten, 2 Juli 2016. Pemudik memilih turun dari kendaraannya yang terhenti akibat terjadinya macet panjang jelang keluar tol Merak. TEMPO/Amston Probel
Warga keluar dari kendaraannya saat terjadinya macet panjang di Tol Merak di Serang, Banten, 2 Juli 2016. Pemudik memilih turun dari kendaraannya yang terhenti akibat terjadinya macet panjang jelang keluar tol Merak. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.COSerang - Menjelang Hari Raya Idul Fitri Ramadan 2017, sebanyak 20 persen jalur mudik Lebaran di Provinsi Banten rusak parah. Namun Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Banten berjanji menyelesaikan kerusakan jalan provinsi paling lambat sepekan sebelum Lebaran.

"Memang masih ada yang rusak. Lebih-kurang tinggal 20 persen lagi. Tapi satu minggu sebelum Lebaran kami pastikan selesai. Kami fokus ke jalur yang ramai dilalui masyarakat," ujar Kepala DPUTR Banten Hari Suryadi menjelaskan persiapan mudik Ramadan 2017, Rabu, 7 Juni 2017.

Hadi menjelaskan, ada dua pembagian jalur mudik, yakni jalur mudik utama dan jalur mudik alternatif. Untuk jalan provinsi, jalur mudik utama meliputi Serang-Gunung Sari-Mancak-Anyer. Menurut Hadi, kondisi jalan ini cukup baik. "Sekarang sedang ditangani UPT kami. Mereka setiap hari bergerak merawat jalan. Kalau ada drainase mampat, dibersihkan, kalau ada lubang, langsung ditambal," katanya.

Menurut Hadi, jalur mudik provinsi lainnya adalah Palima-Pasar Teneng yang kondisinya sudah dibeton sampai Padarincang. Namun kondisi dari Padarincang sampai Pasar Teneng baru akan dikerjakan. "Lelangnya sudah selesai dan sudah ada pemenangnya. Sepertinya sekarang sudah mulai bekerja. Kami pastikan tahun ini beton sudah sampai Pasar Teneng," ujarnya.

Jalur lain adalah jalur Mengger-Mandalawi yang juga sedang dibetonisasi. Kemudian ada jalur wisata religi, Serang-Lopang-Banten Lama. Hadi mengaku jalan ini lumayan bagus. Ada beberapa titik kerusakan tapi akan segera ditangani. "Untuk jalur mudik di wilayah selatan juga kami pantau. Kami stand by, ada penilik yang terus bergerak. Mereka memantau jalur mudik yang menjadi prioritas kami saat ini," ucap Hadi.

Untuk jalur mudik utama pada jalan nasional, Hadi mengungkapkan, jalurnya meliputi Tangerang-Serang-Merak yang melintasi jalur arteri. Kemudian jalur nasional lainnya adalah Merak-Anyer-Carita-Labuan-Sumur. Kedua jalur ini merupakan jalur nasional yang menjadi andalan pemudik, juga menjadi jalur wisata.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR agar menangani kerusakan jalur mudik ini. Sebab, kalau jalan nasional, kami sifatnya hanya mengimbau. Makanya kami selalu menyampaikan kalau ada kerusakan. Alhamdulillah, pihak kementerian merespons positif untuk menanganinya," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Banten Toni Fathoni Mukhson meminta tim dari dinas pekerjaan umum bergerak cepat menyelesaikan pekerjaan perbaikan jalur mudik yang rusak. "Mereka janji H-7 Lebaran sudah selesai perbaikannya," ujar Toni.

Untuk mudik Ramadan 2017, Toni menyatakan secara umum jalan-jalan provinsi hanya membutuhkan perbaikan dan pemeliharaan. Meski ada beberapa jalan yang masih dalam perbaikan, seperti di jalur Palima-Pasar Teneng yang dalam pengerjaan, itu dinilai tidak terlalu menghambat. “Artinya masih aman," tuturnya. 

WASI’UL ULUM