Salat Tarawih di Sentul, Jokowi Bicara Soal Ukhuwah Islamiyah

Editor

Elik Susanto

Presiden Jokowi menunaikan salat Ashar usai deklarasi Hari Santri Nasional di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Kamis (22/10). Jokowi yakin penetapan Hari Santri tidak akan menimbulkan sekat sosial atau memicu polarisasi antara kaum santri dan nonsantri. TEMPO/Aditia Noviansyah
Presiden Jokowi menunaikan salat Ashar usai deklarasi Hari Santri Nasional di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Kamis (22/10). Jokowi yakin penetapan Hari Santri tidak akan menimbulkan sekat sosial atau memicu polarisasi antara kaum santri dan nonsantri. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Bogor - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan seluruh umat saling menghormati baik antarsesama maupun dengan umat agama lain.  "Kita harus saling hormat-menghormati, harga-menghargai, di antara kita semuanya baik sesama muslim maupun dengan umat-umat agama lain yang juga hidup di negara kita," kata Presiden Jokowi usai menunaikan salat tarawih di Masjid Jami Assa'adah di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu malam, 4 Juni 2017.

Baca: Jokowi Jadi Imam Salat di Masjid Jami Gondanglegi Malang

Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin, 5 Juni 2017, menyebutkan perilaku saling menghormati akan memberikan manfaat bagi sesama. "Jangan sampai energi kita habis untuk hal-hal yang tidak perlu. Negara ini memerlukan energi besar, kekuatan besar. Semuanya untuk menyelesaikan masalah, sehingga kita bisa maju melebihi negara-negara lain," kata Presiden.

Presiden Jokowi salat tarawih bersama sejumlah warga di Masjid Jami Assa'adah yang berada di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor. Jemaah masjid menyambut gembira kedatangan Presiden. Suasana salat tarawih bertambah ramai.

"Saya mengucapkan terima kasih pada malam hari ini atas penerimaan yang sangat ramah sehingga saya bisa bersama-sama salat Isya dilanjutkan salat tarawih dan witir berjamaah, Alhamdulillah," ucap Presiden.

Baca: Buka Puasa Bersama Anak Yatim, Panglima TNI Berkisah Tentang Simbok

Presiden yang didampingi Komandan Paspampres Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono, tiba sekira pukul 19.03 WIB. Ustad Deden Ibnu Akil bertindak sebagai imam, sedangkan Ustad Jayadi Hasan bertindak sebagai khatib dalam salat tarawih.

Usai salat, Presiden Jokowi memberikan sambutan yang isinya terkait dengan pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah yang menjadi ciri khas umat muslim Indonesia. Presiden mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara besar yang memiliki keanekaragaman suku, agama, dan budaya, yang patut disyukuri dan dipelihara dengan baik.

"Di negara kita yang besar ini, Indonesia, yang terdiri dari 17 ribu pulau, 714 suku, 516 kota dan kabupaten, dan 34 provinsi, serta 1.100 lebih bahasa lokal membutuhkan persaudaraan, baik ukhuwah Islamiyah di antara kita umat Islam maupun ukhuwah wathoniyah di antara kita sebangsa dan setanah air," ujar Presiden.

Sebelum meninggalkan masjid, Presiden Jokowi bersalaman jemaah masjid, membagi-bagikan buku, hingga berswafoto.

ANTARA