Program Ramadan, Istiqlal Terima Sumbangan dari Berbagai Lembaga  

Sejumlah warga membaca doa saat berbuka puasa bersama dihalaman masjid Istiqlal, Jakarta, 27 Mei 2017. TEMPO/Rizki Putra
Sejumlah warga membaca doa saat berbuka puasa bersama dihalaman masjid Istiqlal, Jakarta, 27 Mei 2017. TEMPO/Rizki Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Protokol Masjid Istiqlal, Abu Huraerah Abdul Salam, mengatakan program Amaliah Ramadhan di Masjid Istiqlal, Jakarta, berasal dari sumbangan lembaga maupun individu. Bantuan dari luar negeri rutin diterima masjid yang namanya diambil dari bahasa Arab yang berarti merdeka itu selama Ramadan 2017.

Tahun ini Kedutaan Uni Emirat Arab di Jakarta memberikan sumbangan selama 14 hari untuk berbuka puasa. "Tiap hari sumbangan mereka 1.000 nasi kotak, kata Abu, Rabu, 31 Mei 2017.

Baca:
Sediakan Makanan Selama Ramadan, Istiqlal Butuh Rp 2,5 Miliar
Berkah Ramadan, Permintaan Al-Quran Melonjak Dua Kali Lipat

Sumbangan berupa kurma, kata Abu, juga didapat pengelola dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Ada juga kurma dari perusahaan telekomunikasi, Telkomsel. "Total sumbangan kurma sekitar dua ton," ujarnya.

Bank Indonesia Perwakilan DKI Jakarta pun memberi sumbangan untuk berbuka puasa. Mereka siap menanggung keseluruhan keperluan buka puasa dalam satu hari. "Kalau akhir pekan bisa sampai 5.000 kotak nasi disediakan," kata dia.

Bank swasta dan milik pemerintah juga banyak yang memberikan bantuan. Beberapa badan usaha milik negara juga ikut menyumbang. Besar sumbangannya bervariasi. “Dari Rp 20 juta dan Rp 50 juta," ujar Abu.

Baca juga:
Ramadan, Harga Jengkol Hampir Semahal Daging
Tips Membeli Tiket Pesawat Murah untuk Lebaran

Program Amaliah Ramadhan di Masjid berkapasitas 200 ribu orang membutuhkan dana Rp 2,5 miliar. Dana ini untuk membiayai konsumsi sahur dan buka puasa. Untuk sahur disediakan 500-1.000 kotak nasi setiap hari.

Untuk berbuka puasa pada Senin sampai Kamis disediakan 3.000-3.500 kotak nasi. Di akhir pekan bisa 4.000-5.000 kotak. "Setiap kotak nasi itu hasil kerja sama dengan katering seharga Rp 20-25 ribu," ujar Abu.

Untuk pengadaan makanan buka puasa di Istiqlal selama Ramadan 2017, kata Abu, pengelola bekerja sama dengan lima usaha katering dan rumah makan. Pengelola juga bekerja sama dengan rumah makan Minang tersohor di Jakarta.

IRSYAN HASYIM | ENDRI KURNIAWATI