Menu Buka Puasa, Wali Kota Palu Minta BPOM Cek Bahan Kimianya

Editor

Elik Susanto

Pengunjung memilih aneka santapan buka puasa di Pasar Takjil, kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Selatan, 27 Mei 2017. Setiap bulan Ramadan Pasar Takjil Benhil selalu dipadati warga yang membeli makanan untuk berbuka puasa. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Pengunjung memilih aneka santapan buka puasa di Pasar Takjil, kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Selatan, 27 Mei 2017. Setiap bulan Ramadan Pasar Takjil Benhil selalu dipadati warga yang membeli makanan untuk berbuka puasa. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Palu - Wali Kota Palu Hidayat meminta Dinas Kesehatan dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memeriksa makanan dan minuman untuk buka puasa yang dijajakan di Pasar Ramadan Palu. Permintaan ini untuk memastikan bahwa jajanan tersebut bebas dari bahan kimia, sehingga sehat untuk dikonsumsi.

"Jangan ditentukan harinya (ketika melakukan pemeriksaan). Tidak ada celah bagi pedagang untuk bermain. Mereka harus menyediakan makanan dan minumam yang betul-betul bersih, termasuk ketika nanti diperiksa," kata Hidayat di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu, 28 Mei 2017.

Baca: Setelah Sahur Jangan Langsung Tidur, Tak Baik untuk Lambung  

Wali Kota meminta pedagang yang menjual aneka makanan dan minuman jajanan buka puasa di dua pasar dipisah. Makanan harus steril dan terhindar dari bahan-bahan kimia lainnya, seperti rodamin B, boraks dan sebagainnya.

Dinas Kesehatan dan BPOM diminta bersinergi mengawasi makanan dan minuman yang dijajakan para pedagang. "Selain di pasar Ramadan, di tempat-tempat lain yang menjual aneka makanan dan minuman buka puasa juga perlu diuji di laboratorium."

Hidayat mengemukakan jika dalam pemeriksaan ditemukan makanan dan minuman mengandung zat-zat kimia berbahaya, maka pemerintah segera mengambil langkah meminta pedagang untuk tidak mengedarkan makanan tersebut.

Baca: Tip Tetap Prima pada Bulan Ramadan ala Kapten Persib Bandung

"Kami akan sita barangnya untuk diuji laboratorium dan kami beri peringatan pertama kepada pedagangnya. Kalau itu terulang berturut-turut selama tiga kali, maka dengan terpaksa kami mengambil langkah tegas, paling buruknya tidak diperkenankan berjualan di Pasar Ramadan," ujarnya.

Selama Ramadhan pemerintah Kota Palu membuka dua pusat belanja jajanan di halaman Masjid Agung dan Jalan Moh Yamin, Palu. Dua lokasi ini setiap menjelang buka puasa dipadati pengunjung. Menu yang dijual mulai dari kue tradisional hingga masakan khas nusantara.

ANTARA