Ramadan di Kota Gorontalo, Warga Lestarikan Tradisi Ketuk Sahur  

Editor

Elik Susanto

Sejumlah pemuda Palestina dengan alat musik tradisional membangunkan sahur warga di sebuah perkampungan muslim di Yerusalem (04/09).(AFP PHOT
Sejumlah pemuda Palestina dengan alat musik tradisional membangunkan sahur warga di sebuah perkampungan muslim di Yerusalem (04/09).(AFP PHOT

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan warga Kelurahan Talumolo menggelar tradisi Koko'o atau ketuk sahur dengan berkeliling Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Sabtu dinihari, 27 Mei 2017. Dengan berjalan kaki, warga berkeliling sambil memukul pentungan bambu dan diiringi lagu religi untuk membangunkan warga agar dapat bangun sahur dan menunaikan ibadah puasa.

Tidak hanya orang dewasa, remaja, dan anak-anak pun antusias turut membangunkan warga. Rute rombongan Koko'o tersebut dari rumah jabatan Wali Kota Gorontalo dan berakhir di Pelabuhan Gorontalo.

Baca: Tiga Kiat Berpuasa Sehat, dari Sahur hingga Berbuka

Aan, koordinator ketuk sahur, membangunkan warga untuk sahur yang menjadi bagian dari kemeriahan Ramadan. "Alhamdulillah kegiatan ini diikuti oleh 500 warga dan semua terlihat antusias serta bersemangat dengan tradisi ketuk sahur keliling," kata Aan.

Aan menambahkan, ketuk sahur digelar setiap malam selama Ramadan. Sedangkan Novia, peserta ketuk sahur, secara sukarela ikut keliling kota bersama belasan rekannya. "Kami datang beramai-ramai untuk membangunkan sahur warga, ini hari pertama sahur, suasananya meriah," ujar Novia.

ANTARA