Jelang Ramadan, Tim Pengawas Depok Temukan Sirup Kedaluwarsa

Editor

Suseno TNR

Ilustrasi produk halal. TEMPO/Aditia Noviansyah
Ilustrasi produk halal. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Depok - Menjelang Ramadan, Tim Pengawas Terpadu Kota Depok menemukan produk minuman kedaluwarsa saat melakukan inspeksi mendadak di dua pasar swalayan di Jalan Margonda Raya, Depok, Senin, 22 Mei 2017. Selain itu, ditemukan produk sirup yang mendekati tanggal kedaluwarsa tapi masih dijual.

Baca: Kementerian Agama Gelar Sidang Isbat Penentuan Puasa pada Jumat

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan dan Industri Kota Depok Anim Mulyana mengatakan sidak dilakukan untuk melihat akurasi alat ukur timbang, pengawasan produk dalam kemasan terbungkus, serta implementasi harga eceran tertinggi pada produk gula pasir dan minyak goreng kemasan sederhana.

"Untuk produk kedaluwarsa, ditemukan sirup Sunquick di swalayan Detos. Namun, di dua swalayan, ada produk yang kedaluwarsanya Juli 2017," ucap Anim. Dari temuan tersebut, pihaknya meminta pengelola swalayan segera menarik produk yang hampir kedaluwarsa. Salah satunya sirup yang tanggal kedaluwarsanya sudah dekat.

Baca: Penentuan Awal Ramadan, Begini Persiapan Melihat Hilal di Manokwari

Menurut dia, barang yang mendekati tanggal kedaluwarsa mesti segera ditarik untuk menghindari dibeli konsumen, apalagi mendekati Ramadan. "Yang dikhawatirkan produk tersebut dibeli konsumen untuk parsel Ramadan," ujarnya.

Pihaknya meminta pengelola swalayan mengganti produk yang kedaluwarsa pada Juli 2017 dengan yang kedaluwarsanya tahun depan. "Bisa jadi parsel dibuka Agustus atau September. Itu kan sudah kedaluwarsa," tuturnya.

Selain itu, pihaknya menemukan beberapa produk yang tidak memiliki izin produk industri rumah tangga dan beberapa timbangan yang tidak ditera, yang berpotensi bisa merugikan konsumen.

Baca: Wali Kota Bogor Soal Ngubek Situ Menyambut Ramadan

Pihaknya sudah memberikan teguran kepada swalayan yang ditemukan produk kedaluwarsa dan timbangan yang tidak ditera. Pemerintah meminta swalayan melakukan evaluasi dan lebih memperketat kualitas kontrolnya. "Mereka juga mengakui pengawasannya kurang ketat, terutama di quality control," katanya.

IMAM HAMDI

Video Terkait: Jelang Ramadan, Harga Telur Ayam Naik di Madiun