14 Titik Kemacetan di Jalur Mudik Jawa Barat Dievaluasi  

Antrean kendaraan dari arah gerbang tol Padalarang, Cikamuning, dan arah Purwakarta,  terjebak kemacetan di Jalan Raya Bandung Purwakarta, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 27 Desember 2016. TEMPO/Prima Mulia
Antrean kendaraan dari arah gerbang tol Padalarang, Cikamuning, dan arah Purwakarta, terjebak kemacetan di Jalan Raya Bandung Purwakarta, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 27 Desember 2016. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Tasikmalaya - Sekretaris Pemerintah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan ada 14 titik kemacetan di jalur mudik di Jawa Barat. Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah mengevaluasi titik kemacetan tersebut agar berkurang.

“Harapan kami, bagaimana supaya tingkat kecelakaan dan kemacetan menurun, kenyamanan perjalanan di lapangan bisa nyaman dibanding tahun lalu. Langkah-langkah itu sudah kami siapkan dan pihak terkait sudah bekerja agar proses perjalanan mudik berjalan dengan baik,” ucap Iwa dalam acara silaturahmi dengan warga Indihiang, Kota Tasikmalaya, Minggu malam, 21 Mei 2017.

Baca juga: Penentuan Awal Ramadan, Begini Persiapan Melihat Hilal di Manokwari

Menurut Iwa, yang harus menjadi perhatian bersama adalah keberadaan pasar tumpah di jalur mudik, di antaranya di Malangbong dan Limbangan. Pasar tugas tersebut, ujar dia, harus dijaga petugas.

“Walaupun jalan bagus, bila pasar tumpah tidak dijaga, itu akan menyebabkan kemacetan. Saya minta bupati terjunkan Satuan Polisi Pamong Praja dan pihak terkait. Selain itu, kapolres diminta melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap pasar tumpah,” tuturnya.

Pemprov Jawa Barat menyiagakan alat berat berupa loader dan backhoe di jalur mudik rawan longsor. Tak hanya menyiapkan alat berat, pemerintah juga menyiagakan operator dan bahan bakarnya.

“Khusus di pos-pos tertentu, misalnya di Kuningan yang rawan longsor, kami siagakan alat berat berupa loader dan backhoe berikut bahan bakar dan orangnya. Jadi, begitu ada longsor, itu langsung diselesaikan,” kata Iwa.

CANDRA NUGRAHA