Lebaran Usai, Wali Kota Risma Bakal Razia Kaum Pendatang  

Editor

Bobby Chandra

Seorang porter merapihkan barang bawaan pemudik, yang turun dari KM Leuser. Ribuan pemudik asal Indonesia Timur yang menggunakan angkutan kapal laut, mulai berdatangan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, 6 Juli 2015. FULLY SYAFI
Seorang porter merapihkan barang bawaan pemudik, yang turun dari KM Leuser. Ribuan pemudik asal Indonesia Timur yang menggunakan angkutan kapal laut, mulai berdatangan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, 6 Juli 2015. FULLY SYAFI

TEMPO.COSurabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mewanti-wanti masyarakat yang kembali ke kota yang ia pimpin. Pendatang yang masuk ke Surabaya sewaktu arus balik harus disertai dengan identitas dan tujuan yang jelas.

Sebab, Risma akan meminta Satuan Polisi Pamong Praja melakukan razia terhadap mereka. "Kami akan melihat identitasnya. Kalau data dan pekerjaannya tidak jelas, akan kami razia," tuturnya seusai meresmikan Jembatan Suroboyo, Sabtu malam, 9 Juli 2016.

Razia itu merambah perumahan di Kota Pahlawan. Bagi yang tak mampu menunjukkan identitas dan pekerjaan, mereka bakal dibawa ke Lingkungan Pondok Sosial Surabaya. Setelah melalui beberapa prosedur, mereka diminta pulang ke daerah masing-masing.

Pemkot Surabaya, kata Risma, rutin melakukan patroli dan razia seusai Lebaran. "Karena itu penting untuk mengantisipasi lonjakan angka urbanisasi ke Surabaya," ujarnya. Patroli ini juga untuk mencegah munculnya masalah sosial baru di perkotaan.

Sebelumnya, saat open house Risma sudah berujar agar pemudik tak membawa sanak saudaranya sewaktu kembali bekerja di Kota Pahlawan. Sebab, ia tak ingin Surabaya menjadi penuh sesak sehingga tak maksimal dalam memenuhi warga kotanya.

"Saya berharap masyarakat yang kembali tidak membawa saudaranya ke sini karena Surabaya tidak nyaman lagi kalau terlalu banyak penghuninya," tutur Risma.

ARTIKA RACHMI FARMITA