Jalur Subang-Tangkuban Parahu Dipadati Mobil Pelancong

Editor

Zed abidien

Warga berjalan kaki di tengah kemacetan panjang yang terjadi sepanjang jalur perkebunan teh di Ciater, Subang, Jawa Barat, Senin (14/11). Polisi memberlakukan buka tutup jalan karena jalur tengah digunakan untuk balap sepeda Sea Games 2011. TEMPO/Prima Mulia
Warga berjalan kaki di tengah kemacetan panjang yang terjadi sepanjang jalur perkebunan teh di Ciater, Subang, Jawa Barat, Senin (14/11). Polisi memberlakukan buka tutup jalan karena jalur tengah digunakan untuk balap sepeda Sea Games 2011. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Subang - Jalur selatan Subang, Jawa Barat, yang dikenal sebagai jalur pariwisata, memasuki H+1 lebaran, mulai dibanjiri arus kendaraan roda empat dan dua. Mereka rata-rata bertujuan melancong ke destinasi wisata Ciater dan Tangkuban Parahu.

Pemantauan Tempo, Kamis, 7 Juli 2016 menunjukan, arus kendaraan roda empat dan roda dua, mulai bergerak dari jalur tengah Kalijati-Dawuan-Subang. Di pertigaan Wisma Karya, arus kendaraan pelancong dari jalur tengah bertemu dengan yang datang dari jalur utara.

Ketika memasuki jalan raya Rangga Wuluing arus kendaraan semakin padat merayap. Kondisi seperti itu terpantau sampai jalan raya Cijambe-Jalan Cagak-Ciater-Tangkuban Parahu. Arus kendaraan roda dua tampak merajai ruas jalan yang banyak tanjakan-turunan dan tikungannya itu.

Adji, salah seorang warga Subang yang akan pergi ke Bandung, mengatakan, arus wisata mulai dari lokasi Ranggawulung sudah mulai padat sejak jam 11.00. "Ya harus sabar mengantri," katanya.

Hal serupa juga dialami Etty, warga Bandung yang akan bersilaturahmi ke keluarganya di Subang. "Tangkuban Parahu arah Ciater sudah mulai padat, kadang tersendat," katanya.

Kepala Satuan Lalulintas Polres Subang, Ajun Komisaris Sujana, mengatakan, meski padat arus kendaraan masih cukup lancar. "Ramai lancar," katanya.

Meski begitu, pihaknya sudah melakukan pembatasan ruas jalan dengan menggunakan barier dan tolo-tolo agar tidak terjadi saling salip antarpengendara. "Sejauh ini kami belum melakukan rekayasa lalu-lintas contra flow," Sujana menjelaskan.

Ia mengimbau agar tidak terjadi kemacetan para pengendara mau mentaati rambu-rambu lalu lintas dan petunjuk petugas yang berada di lapangan. "Intinya, harus tertib," ujar Sujana.

Ia memprediksi arus kendaraan wisata di jalur selatan tersebut akan terus mengalami keramaian sampai akhir pekan nanti.

NANANG SUTISNA