TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memberikan sejumlah catatan atas kemacetan selama arus mudik di Pulau Jawa tahun ini, terutama yang terjadi di jalur pantai utara Jawa. Menurut Badrodin, ada beberapa faktor yang patut dijadikan perhatian agar kejadian serupa tak terulang di arus mudik berikutnya maupun arus balik. Salah satunya adalah infrastrukur tol Brebes Timur yang belum mendukung arus lalu lintas dengan volume besar.
"Tahun ini bisa parah macetnya karena tolnya sampai Brebes Timur. Tolnya sembilan gerbang, keluarnya hanya dua lajur. Kemudian diarahkan ke arteri. Alhasil, jadi kemacetan panjang," ujar Badrodin saat ditemui di Halal Bihalal Mabes Polri, Rabu, 6 Juli 2016.
Sebagaimana telah diberitakan, kemacetan parah terjadi di tol Brebes Timur selama arus mudik berlangsung. Bahkan, sudah terjadi sejak hari Sabtu pekan lalu. Sebagai contoh, rute Jakarta-Tegal yang seharusnya bisa ditempuh dalam 7 jam, akibat kemacetan di Brebes Timur menjadi memakan waktu 24 jam.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat ada setidaknya 11 pemudik yang meninggal dunia akibat gangguan kesehatan yang tak tertangani. Mereka meninggal setelah tertahan di dalam kendaraan yang macet di jalur mudik.
Badrodin juga menyoroti masih kurangnya pusat pengisian bahan bakar di jalur tol yang baru diresmikan itu. Apalagi jarak antar tempat pengisian bahan bakar ternyata berjauhan, tak terkecuali setelah keluar tol. Catatan Badrodin, banyak kendaraan yang mogok saat mudik karena gagal mengisi bensin. "Hal itu menimbulkan kepanikan," ujarnya.
Keberadaan pasar tumpah dan angkutan umum yang tak tertib juga menjadi penambah kemacetan menurut Badrodin. Ia berjanji pihak Kepolisian akan lebih proaktif di lapangan untuk mencegah kemacaten terjadi lagi saat arus balik nanti.
ISTMAN MP