Zakat di Masjid Agung Sunda Kelapa, Terkumpul 15 Ton Beras

Perdana Menteri Inggris David Cameron bersalaman dengan Dewan Masjid Sunda Kelapa Hamzah Thayeb usai menghadiri diskusi agama di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, 28 Juli 2015. REUTERS/Yudhi Mahatma/Pool
Perdana Menteri Inggris David Cameron bersalaman dengan Dewan Masjid Sunda Kelapa Hamzah Thayeb usai menghadiri diskusi agama di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, 28 Juli 2015. REUTERS/Yudhi Mahatma/Pool

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Panitia Ramadan Masjid Agung Sunda Kelapa Ramadiana Putri mengatakan jumlah zakat yang terkumpul di posko yang dikelola masjid hingga Selasa 5 Juli 2016 sore tadi jumlahnya sudah setara dengan 15 ton beras. Angka tersebut masih akan terus bertambah hingga esok pagi, sebelum salat Idul Fitri dilangsungkan.

"Biasanya nanti malam yang bayar zakat ke sini ramai sekali," kata Ramadiana atau Diana saat dijumpai di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 5 Juli 2016.

Meskipun jumlah perolehan zakat tersebut belum melebihi perolehan tahun lalu yang mencapai 17 ton, Diana yakin hingga esok pagi jumlahnya akan terus bertambah. Bahkan Diana yakin peroleh zakat bisa melebihi perolehan tahun lalu.

"Biasanya nanti malam mereka (warga) banyak. Jadi kami belum bisa prediksi. Mereka banyak yang suka bayar zakat mepet-mepet," kata Diana.

Jumlah perolehan beras tersebut berdasarkan pemberian zakat warga yang rata-rata menyumbangkan uang Rp 40 ribu per orang. "Kalau uang itu per jiwa Rp 40 ribu, pokoknya uang yang kami peroleh habis dengan beras yang kami beli," tutur Diana.

Perolehan zakat itu nantinya akan disalurkan kepada warga, musala, hingga masjid di sekitar kawasan Menteng. Diana mengatakan zakat tidak menutup kemungkinan juga diberikan kepada orang yang mengajukan proposal. "Proposal biasanya datang dari lima wilayah DKI Jakarta. Namun, kami tetap mempertimbangkan stok beras yang ada," kata Diana.

LARISSA HUDA