H-2 Lebaran, Jumlah Penumpang Kereta Turun 47,3 Persen

Sejumlah calon penumpang menunggu datangnya kereta api untuk pulang ke kampung halamannya di stasiun kereta Pasar Senen di Jakarta, 1 Juli 2016. Ramainya warga yang pulang ke kampung halamannya, guna merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga di kampungnya. AP Photo
Sejumlah calon penumpang menunggu datangnya kereta api untuk pulang ke kampung halamannya di stasiun kereta Pasar Senen di Jakarta, 1 Juli 2016. Ramainya warga yang pulang ke kampung halamannya, guna merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga di kampungnya. AP Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah penumpang kereta api sampai dengan H-2 Lebaran turun 47,3% bila dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Eddi, Ketua Posko Harian Shift II Kementerian Perhubungan, melaporkan berdasarkan penjagaan shift II mulai Senin (4 Juli 2016) pukul 20.00 WIB s.d. Selasa (5 Juli 2016) pukul 06.00 WIB.

Jumlah penumpang harian utama pada tahun 2016 sebanyak 91.318 orang atau turun sebanyak 19,37% jika dibandingkan dengan periode pemantauan yang sama pada 2015. Sedangkan untuk penumpang harian lokal juga mengalami penurunan sebesar 79,97% jika dibandingkan dengan H-2 pada tahun 2015.

"Secara total, jumlah penumpang harian KA dapat dilaporkan turun sebesar 47,30%," papar Edi dalam rilis, Selasa (5 Juli 2016).

Secara kumulatif, jumlah penumpang utama dari periode pemantauan H-12 s.d H-1 berjumlah 1.168.002 orang atau naik 7,23% dibandingkan dengan 2015. Sedangkan untuk penumpang lokal sampai dengan H-1 berjumlah 1.251.790 orang atau turun sebesar 4,94%.

Secara total, jumlah penumpang kereta api harian sampai dengan tanggal 5 Juli 2016 pukul 06:00 WIB berjumlah 2.419.792 atau naik 0,57% dari tahun 2015.

Menurutnya, ada 25 stasiun yang berpotensi mengalami lonjakan, yakni Pasar Senen, Gambir, Bandung, Kiara condong, Cirebon, Cirebon Prujakan, Semarang Poncol, Semarang Tawang, Purwokerto, Kutoarjo, Yogyakarta, Lempuyangan, Solo Balapan, Madiun, Kediri, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasar Turi, Malang, Jember, Banyuwangi, Kertapati, Tanjung Karang, Medan, Rantau Prapat, dan Kisaran.

Lima stasiun dengan lonjakan jumlah keberangkatan tertinggi adalah Stasiun Gambir (97,29%), Pasar Senen (79,76%), Surabaya Gubeng (40,82%), Kediri (40,07%) dan Malang (24,18).

Lima stasiun dengan lonjakan jumlah kedatangan tertinggi adalah Stasiun Kutoarjo (237,90%), Madiun (173,99%), Purwokerto (146,91%), Kediri (131,08), dan Kisaran (73,45%).

Lima stasiun dengan lonjakan tertinggi dari sisi keberangkatan dan kedatangan adalah Stasiun Kutoarjo (85,24%), Kediri (83,25%), Madiun (63,62%), Purwokerto (52,73%) dan Kisaran (46,42%).

Laporan Peristiwa
Sementara itu, pada pukul 21.09 WIB, info dari PAP Stasiun Yogyakarta terdapat 2 orang penumpang gelap menaiki KA 9 dari Stasiun Yogyakarta. Selanjutnya, KA 9 melakukan blb di Stasiun Rewulu untuk menurunkan penumpang gelap tersebut dan KA 9 berangkat kembali pada pukul 21.15 WIB.

Pada pukul jam 21:40 WIB, jalur hilir Kosambi-Klari ditutup untuk perka guna pekerjaan ganti mtt di km 71+3 6 dan di Emplasemen Klari PO1 36. KA yang berjalan dari Jalur Kiri adalah KA 185 Progo berjalan di Jalur Kiri Kosambi – Klar sehingga mengalami keterlambatan andil 10 menit.

Sedangkan KA tertahan KA 185 Progo di kosambi sehingga mengalami keterlambatan andil 19 menit karena menunggu bersilang dengan KA 226 dan 10684, KA 183 Bengawan mengalami keterlambatan andil 22 menit, KA 162 Bogowonto di Stasiun Krawang mengalami keterlambatan andil 7 menit, KA 8f Argo Lawu fakultatif di Klari, mengkibatkan andil 13 menit, dan KA 4 Argo Anggrekmengalami keterlambatan andil 11 menit.

Pada pukul 01.19 WIB, terjadi gangguan fire alarm pada KA 131 di antara Stasiun Jenar dan Stasiun Kutoarjo km 481+4. Selanjutnya KA 131 ditarik lokomotif penolong 0150 dan berangkat kembali pukul 02.05 WIB.

Pada pukul 05.50 WIB, sinyal B.205 antara Gambir – Jakarta Kota dan B.105 antara Jakarta Kota – Gambir indikasi merah. Kereta yang melewati B.205 dan B.105 dipandu PPKA Gambir dan PPKA Jakarta Kota dibantu PK dan Petugas Sintel dalam proses perbaikan.

BISNIS.COM