5 Hari, 172 Pemudik Meninggal karena Kecelakaan  

Dua kendaraan pemudik terlibat tabrakan beruntun hingga menabrak pembatas jalan tol Pali Kanci-Pejagan KM 225, Cirebon, Jawa Barat, 2 Juli 2016. Peristiwa kecelakaan ini menyebabkan korban seorang pemudik mengalami patah tulang di tangan dan kendaraan kedua pemudik mengalami kerusakan cukup parah. TEMPO/Imam Sukamto
Dua kendaraan pemudik terlibat tabrakan beruntun hingga menabrak pembatas jalan tol Pali Kanci-Pejagan KM 225, Cirebon, Jawa Barat, 2 Juli 2016. Peristiwa kecelakaan ini menyebabkan korban seorang pemudik mengalami patah tulang di tangan dan kendaraan kedua pemudik mengalami kerusakan cukup parah. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto mengatakan tercatat 856 kecelakaan lalu lintas di seluruh Indonesia selama lima hari pelaksanaan mudik Lebaran, yakni Kamis-Senin, 30 Juni-4 Juli 2016.

Menurut Agung, angka ini menurun dibandingkan 2015, yakni 1.022 kecelakaan. "Mengalami penurunan kurang lebih 25 persen," kata Agung di National Traffic Management Center Korlantas Polri, Jakarta, Selasa, 5 Juli 2016.

Sebanyak 172 orang tewas dalam kecelakaan lalu lintas sepanjang 30 Juni-4 Juli 2016. Angka ini pun menurun dibanding tahun lalu, yang mencapai 229 orang meninggal. Pemudik lainnya mengalami luka berat dan luka ringan. "Korban meninggal 53 persen mengendarai sepeda motor."

Untuk mengurangi jumlah kecelakaan, Agung mengimbau masyarakat agar mengisi tangki kendaraannya hingga penuh sebelum berangkat. "Sebelum kembali ke Jakarta (arus balik), pastikan full tangkinya," ujarnya. "Jangan masuk tol dengan bensin kendaraan kurang."

Ia mengatakan faktor lainnya penyebab kecelakaan, yaitu penerangan dan daya konsentrasi pengendara. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Pudji Hartanto menambahkan, masyarakat sebaiknya tak memakai sepeda motor saat mudik atau pun kembali. Ia meminta pemudik tak jalan pada malam hari.

REZKI ALVIONITASARI