Pertamina Jual Bensin Langsung ke Pemudik di Jalur Macet

Editor

Zed abidien

Warga dan pemudik mengantre membeli bahan bakar minyak (BBM) dengan jeriken atau botol di SPBU Bangsri, Brebes, Jawa Tengah, 4 Juli 2016. Kemacetan di sepanjang ruas Tol Pejagan-Brebes Timur saat arus mudik Lebaran berlangsung menyebabkan konsumsi BBM di Brebes naik hingga 250 persen. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
Warga dan pemudik mengantre membeli bahan bakar minyak (BBM) dengan jeriken atau botol di SPBU Bangsri, Brebes, Jawa Tengah, 4 Juli 2016. Kemacetan di sepanjang ruas Tol Pejagan-Brebes Timur saat arus mudik Lebaran berlangsung menyebabkan konsumsi BBM di Brebes naik hingga 250 persen. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Tegal - PT Pertamina terpaksa menjual langsung bahan bakar minyak (BBM) di jalan raya untuk membantu pemudik yang telah kehabisan bahan bakar. Langkah itu dilakukan karena krisis BBM di kawasan pantura Tegal-Brebes dan Pemalang dalam kondisi darurat.

"Kami meminta SPBU jemput bola dengan cara menjual langsung ke pengguna angkutan yang kehabisan bahan bakar," kata Manajer Humas PT Pertamina (Persero) area pemasaran Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Suyanto, Selasa 5 Juli 2016.

Menurut dia, penjualan langsung di titik jalanan rawan macet itu salah satu strategi pemenuhan kebutuhan BBM di pantura. Langkah lain yang ia lakukan menggunakan bantuan pasukan pengawal (patwal) aparat kepolisian untuk membantu kelancaran angkutan tangki minyak ke lokasi SPBU. Krisis BBM yang terjadi akibat kemcetan arus mudik di pantura Tegal-Brebes-Pemalang diakui merugikan publik. "Kami juga menggunakan tangki kecil agar memudahkan menerobos kemacetan," kata Suyanto.

Data yang ia sampaikan saat ini penggunaan BBM di kawasan pantura barat Jateng belum mencapai peningkatan dari persediaan. Perusahaan negara pengatur minyak itu telah menyediakan kelebihan persediaan 25 persen dari kebutuhan harian.

Saat ini terdapat semua jenis BBM di pantura sebanyak 2.156 kilo liter yang siap digunakan publik. Namun Suyanto mengakui persediaan itu sulit dijangkau karena efek kemacetan pantura yang terjadi selama tiga hari hingga sekarang. "Keterbatasan karena distribusi, jalan yang digunakan sama dengan yang dilalui pemudik. Macet pula," katanya.

EDI FAISOL