Munjungan, Tradisi Jelang Idul Fitri Warga Basala Sulawesi

Editor

Zed abidien

Sejumlah tamu undangan mengambil hidangan makanan dalam acara open house di kediaman pribadi Wapres Jusuf Kalla di Jalan Haji Bau, Makassar, 19 Juli 2015. Jusuf Kalla menggelar open house untuk warga dan sejumlah tokoh masyarakat dalam perayaan lebaran Idul Fitri.  TEMPO/Fahmi Ali
Sejumlah tamu undangan mengambil hidangan makanan dalam acara open house di kediaman pribadi Wapres Jusuf Kalla di Jalan Haji Bau, Makassar, 19 Juli 2015. Jusuf Kalla menggelar open house untuk warga dan sejumlah tokoh masyarakat dalam perayaan lebaran Idul Fitri. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Kendari - Warga kecamatan Basala, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara memiliki tradisi unik dalam menyambut hari raya Idul Fitri setiap tahunya.

Munjung, begitulah warga setempat menyebutnya. Bagi warga tradisi Munjung atau antar-antar nasi berisi lauk pauk, ke saudara dan tetangga terdekat dilakukan pada pekan terkahir bulan Ramadan.

Fitriah, warga Basala menceritakan jika tradisi Munjung, merupakan tradisi turun temurun yang masih tetap dipelihara dan dilakukan warga Basala yang bersuku Jawa. "Sudah lama, dulu waktu masih kecil orang tua saya juga melakukan Munjung sekarang tradisi ini masih kami lakukan," jelas Fitri.

Adapun jenis makanan yang di antarkan menurut Fitri cukup sederhana berupa nasi lauk pauk yang beragam seperti ikan, daging ayam, sayuran, buah tergantung kesanggupan dari pihak yang melakukan Munjung. "Kalau kami biasanya pake nasi, lauknya ada mie goreng, ayam goreng, sayuran dan kerupuk," terangnya.

Tradisi Munjungan lanjut Fitri selain bertujuan untuk berbagi juga dimaksudkan untuk menjaga dam memperat silaturahmi antar keluarga dan tetangga.

Tradisi munjungan juga biasa di manfaatkan anak-anak mengumpulkan uang. Maklum untuk proses pengantaran makanan dilakukan oleh anak-anak. Saat melakukan pengantaran makanan oleh si tuan rumah akan memberi pesangon berupa uang ala kadarnya.

"Ini kami tunggu-tunggu, kalau Munjung senang karena kalau selesai kita dikasih uang," jelas Ian, siswa kelas VI SD ini saat menceritakan pengalamanya sebagai anak pengantar Munjung.

Menurut Ian jika musim Munjungan tiba, pesangon yang di perolehnya bisa mencapa 30 sampai 50 ribu. Angka yang lumayan besar bagi anak-anak seusia Ian. "Buat jajan sebagian saya simpan untuk keperluan sekolah," ujar Ian

ROSNIAWANTY FIKRI