Harga Bensin di Jalur Pantura Tembus Rp 40 ribu per Liter

Warga dan pemudik mengantre membeli bahan bakar minyak (BBM) dengan jeriken atau botol di SPBU Bangsri, Brebes, Jawa Tengah, 4 Juli 2016. Kemacetan di sepanjang ruas Tol Pejagan-Brebes Timur saat arus mudik Lebaran berlangsung menyebabkan konsumsi BBM di Brebes naik hingga 250 persen. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
Warga dan pemudik mengantre membeli bahan bakar minyak (BBM) dengan jeriken atau botol di SPBU Bangsri, Brebes, Jawa Tengah, 4 Juli 2016. Kemacetan di sepanjang ruas Tol Pejagan-Brebes Timur saat arus mudik Lebaran berlangsung menyebabkan konsumsi BBM di Brebes naik hingga 250 persen. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Brebes - Kemacetan di Jalur Pantura Brebes dimanfaatkan oleh penduduk sekitar untuk berjualan bensin eceran. Tak tanggung-tanggung, warga menaikkan harga bensin seharga Rp 40 ribu per liter.

Salah seorang pedagang bensin Saeful, 30 tahun, mengaku membanderol bensin seharga Rp 40 ribu. Baginya harga itu masih lebih murah dibanding harga bensin yang dijual di titik pantura lain yang mencapai RP 50 ribu per liter. “Saya jual Rp 40 ribu masih murah termasuknya,” kata dia.

Kendati harga yang dijual berkali-kali lipat lebih mahal dari harga normal, namun bensin yang dijualnya tetap laris manis.  Dalam sehari dia mengaku bisa menjual sebanyak 40 liter dalam sehari.

Mahalnya harga bensin eceran dikeluhkan oleh salah seorang pemudik. Yuli, 26 tahun, pemudik yang memakai sepeda motor ini mengaku kehabisan bensin di wilayah Klampok, Kecamatan Wanasari. Ketika sedang mendorong sepeda motornya dia ditawari bensin seharga Rp 50 ribu per liter. “Saya tidak mau kalau bayar segitu. Lalu penjualnya menurunkan harga jadi Rp 35 ribu per liter,” kata dia.

Hal sama juga dialami oleh Bambang, 45 tahun. Pemudik dengan tujuan Kota Solo ini membeli bensin seharaga Rp 40 ribu per liter oleh penjual eceran. Pemudik asal Cikokol Jawa barat ini terpaska membeli dengan harga mahal demi bisa melanjutkan perjalanan. “SPBU banyak yang kosong. Kalaupun ada harus mengantre panjang,” ujar dia.

MUHAMMAD IRSYAM FAIZ