Pengamatan Tim Geofisika Mataram: Hilal Tidak Terlihat

BMKG Wilayah III saat melakukab pemantauan hilal di kantor BMKG III Denpasar, 4 Juli 2016. TEMPO/Bram Setiawan
BMKG Wilayah III saat melakukab pemantauan hilal di kantor BMKG III Denpasar, 4 Juli 2016. TEMPO/Bram Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Hilal Stasiun Geofisika Mataram melakukan pengamatan di Taman Rekreasi Loang Baloq Ampenan, pada Senin 4 Juli 2016 petang. "’Hilal tidak terlihat karena masih di bawah ufuk dan cuaca berawan,’’ kata Kepala Stasiun Geofisikan Mataram Agus Riyanto.

Agus Riyanto menjelaskan temuannya tersebut setelah bekerja sama dengan Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Institut Agama Islam Negeri Mataram. Mereka melakukan rukyat guna menentukan hilal awal bulan Syawal 1437 H.

Tim Hilal Stasiun Geofisika Mataram melakukan rukyat pukul 16.30 - 18.20 di posisi lokasi 8°36’11.2" LS 116° 04'26.70 "BT tinggi 3 meter di atas permukaan laut. Waktu terbenam Bulan pukul 18.04 WITA dan terbenamnya Matahari: pukul 18.09 WITA .

Observasi yang dilakukan dua orang staf Geofisika Mataram I Gusti Ketut Satria dan Danis Istiqomah menggunakan peralatan teleskop tipe Explore Scientific Triplet APO 80 mm dan teleskop tipe Ioptron Cube G R 80.

Mereka melengkapi dengan Digital Detector tipe CMOS ASI 130 mm (zwo optical), Solar Telescope OTA tipe Hidrogen Alpha (Lunt 50 B600) dan Solar Filter tipe Solar Glass, Theodolit tipe Topcon DT205L, GPS tipe Garmin Etrex 10, Laptop tipe Intel core i5 dan Portable TV Tuner.

SUPRIYANTHO KHAFID