Musim Mudik, Terminal Pulo Gebang Sepi Peminat  

Terminal Bus Pulo Gebang di Jalan Raya Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (27/6). Pembangunan fisik terminal tersebut sudah mencapai 80 persen, ditargetkan mencapai 100 persen pada Oktober 2012 dan dapat digunakan secara optimal pada akhir tahun 2012. TEMPO/Subekti
Terminal Bus Pulo Gebang di Jalan Raya Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (27/6). Pembangunan fisik terminal tersebut sudah mencapai 80 persen, ditargetkan mencapai 100 persen pada Oktober 2012 dan dapat digunakan secara optimal pada akhir tahun 2012. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Tak seperti kebanyakan terminal lainnya yang dipenuhi pemudik, Terminal Pulo Gebang justru sepi peminat. Tak banyak aktivitas bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang tampak di terminal terpadu itu. Jumlah bus yang bertengger di pelataran terminal bisa dihitung jari tangan.

Seorang penumpang yang tinggal di Cakung mengatakan sepinya terminal lantaran informasi yang sampai ke masyarakat tidak menyeluruh. Kebanyakan calon penumpang membeli tiket dari Terminal Pulo Gadung. "Saya beli tiket di Pulo Gadung, bukan di sini (Pulo Gebang)," kata Sugeng Sujito, calon penumpang bus tujuan Salatiga, Senin, 4 Juli 2016.

Padahal, kata Sugeng, kondisi Terminal Pulo Gebang sudah cukup nyaman. Hal serupa juga dikatakan Harti Suhartini. Calon penumpang yang tinggal Cilincing ini mengatakan Terminal Pulo Gebang lebih nyaman ketimbang terminal lain. "Enak di sini. Sayang aja info belum meluas, belum banyak warga tau," kata Harti.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyayangkan tidak banyak bus antarkota yang singgah di Pulo Gebang. Ahok mengatakan warga sudah terlanjur membeli tiket di Pulo Gadung sehingga akan sulit mengarahkan calon penumpang ke Pulo Gebang. "Ternyata Pulo Gadung sudah terlanjur jual tiket. Kalau tiba-tiba dipindahkan ke sini, takut terjadi chaos," kata Ahok di Terminal Pulo Gebang, Senin, 4 Juli 2016.

Namun, Ahok mengatakan pasca-Lebaran nanti, semua bus antarkota beroperasi di Pulo Gebang. Menurut Ahok, jika terminal sudah bisa beroperasi selama 24 jam, hal itu juga akan diikuti bertambahnya jumlah pedagang. Sampai saat ini, jumlah penjaja makanan masih terbilang sedikit. "Kalau masih sepi begini, mana ada yang mau sewa tempat (jualan) di sini," kata Ahok.

Di sela kunjungannya, Ahok mengoreksi beberapa hal yang ada di Pulo Gebang. Salah satunya adalah belum tersedianya anjungan tunai mandiri (ATM), khususnya ATM Bank DKI. Ahok berencana untuk menerapkan sistem nontunai dalam pembelian tiket. "Belum ada ATM Bank DKI. Lokasinya sudah ada, soalnya mau tiket online," kata Ahok.

Selain itu, kondisi AC juga masih belum maksimal dikarenakan belum tersedianya anggaran untuk pembenahannya. Selain itu, Ahok meminta agar tempat istirahat sopir bus ditata lebih baik. "Kalau bisa ada tempat mandi buat sopir perempuan," katanya.

LARISSA HUDA