Malioboro Masih Lengang

Jalan Malioboro, Yogyakarta. ANTARA/Noveradika
Jalan Malioboro, Yogyakarta. ANTARA/Noveradika

TEMPO.CO, Yogyakarta - Suasana lalu lintas dan kunjungan wisatawan di pusat Kota Yogyakarta pada H-2 Lebaran, masih lengang. Dari pantauan Tempo, sejumlah kantung parkir di sekitar Malioboro seperti Taman Parkir Abu Bakar Ali, Taman Parkir Senopati, serta Ngabean tak dijejali kendaraan pelat luar Yogyakarta.

Sedikit keramaian hanya tampak di depan Pasar Beringharjo, ujung jalan Malioboro dengan lalu lalang warga dan antrean taksi serta bus perkotaan menunggu penumpang. Lapak pedagang kaki lima di sepanjang trotoar timur dan barat Malioboro pun masih sepi. Bahkan sebagian masih tutup hingga tengah hari.

Kepala Dinas Ketertiban Yogya Nurwidi Hartono, di sela memimpin apel petugas jaga kawasan Malioboro, Senin (4/7) mengatakan, masih lengangnya Malioboro hingga H-2 Lebaran, kemungkinan disebabkan dua hal. "Mungkin karena Malioboro sekarang sudah sudah jadi area semi pedestrian. Sehingga fungsi ekonominya ngga seperti dulu, pedagang tak terlalu menyemut," ujarnya.

Selain itu, dari informasi yang dihimpun Dinas Perhubungan DIY, masih lengangnya Malioboro karena sejumlah kendaraan pemudik tertahan atau terjebak macet di jalur Pantura. "Terjadi kemacetan panjang di Pantura menuju Yogyakarta dan Jawa Tengah sampai sekarang," ujarnya.

Koordinator Forum Komunikasi Parkir Yogyakarta, Hanarto, mengatakan pada H-7 sampai H+7, kemungkinan besar memang tak ada lonjakan wisatawan menggunakan bus."Jadi taman parkir Abu Bakar Ali lantai satu kami manfaatkan untuk parkir mobil dulu," ujarnya. Lantai II dan III Taman Parkir Abu Bakar Ali, yang sedianya khusus roda dua juga lengang dan tak banyak kendaraan wisatawan parkir.

Koordinator Keamanan, Ketertiban, dan Lalu Lintas Unit Pelaksana Teknis Malioboro Ahmad Syamsudi, mengatakan sejak 29 Juni pemerintah membuka lahan sisi timur Malioboro untuk pedagang makanan kaki lima bisa berjualan lagi. "Kaki lima jadi daya tarik Malioboro. Jadi jalur pedestrian dibuka lebih awal agar wisatawan juga tak kebingungan dengan wajah baru Malioboro," ujarnya.

Pemerintah masih menata kawasan Malioboro menjadi jalur semi pedestrian. Kini, jalur yang sudah dikerjakan dalam bentuk sterilisasi parkir dan penggantian material untuk jalan pejalan kaki, baru tersentuh sekitar sepuluh persen. Atau dari depan hotel Inna Garuda sampai gedung DPRD DIY. Selama libur Lebaran ini proyek penataan dihentikan dan seluruh gorong-gorong ditutup seng.

PRIBADI WICAKSONO