Angkasa Pura II Terjunkan 1.200 TNI/Polisi di Bandara  

Personel TNI AU bersama seekor anjing bernama Betty melakukan pengamanan di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, 28 Juni 2016. TEMPO/Fahmi Ali
Personel TNI AU bersama seekor anjing bernama Betty melakukan pengamanan di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, 28 Juni 2016. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi membenarkan kerja sama pihaknya dengan TNI dan Polri dalam rangka peningkatan keamanan penerbangan menjelang Hari Raya Lebaran 1437 Hijriah, yang akan jatuh pada 6-7 Juli 2016.

Menurut dia, pengamanan 13 bandara AP II akan didukung 1.200 personel gabungan TNI dan Polri. "Itu diperbanyak dari jumlah biasanya, yang hanya 500 personel," ujar Budi di terminal kedatangan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin, 4 Juli 2016.

Budi mengatakan tim pengamanan TNI dan Polri tak hanya akan berjaga di titik vital bandara. "Mereka juga melakukan penyisiran di daerah parkir. Ada juga penelitian secara acak di setiap jalan masuk."

Pantauan Tempo, empat orang berseragam TNI Angkatan Darat bersiaga dengan senjata laras panjang di terminal kedatangan dan keberangkatan Halim. Dua dari mereka berdiri tak jauh dari antrean penumpang yang akan check-in.

"Penggunaan laras panjang sudah didiskusikan dengan pihak TNI, dan diizinkan Panglima TNI. Hanya terbatas, untuk merespons kejadian di Bandara Ataturk, Istanbul," kata Budi.

Komposisi para personel gabungan, kata dia, berbeda di tiap bandara. "Di Bandara Soekarno-Hatta relatif merata, masing-masing 100 (TNI dan Polri), khusus di Halim banyak melibatkan TNI Angkatan Udara," ujarnya.

Personel TNI dan Polri, menurut Budi, banyak ditempatkan di tiga bandara utama AP II, yaitu Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang; Halim Perdanakusuma, Jakarta; dan Kualanamu, Medan.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pengamanan akan diperketat di ruang publik yang berpotensi mendapat ancaman berat, seperti bandara. "TNI dan Polri, secara tertutup dan terbuka akan ada di banyak bandara. Kalau nanti lihat mereka jalan di sana pakai seragam, itu sudah sesuai perintah," kata Luhut, Jumat lalu.

Rencana pengamanan tersebut, kata Luhut, sudah didiskusikan dengan Kementerian Perhubungan. Sebabnya, pusat sarana transportasi akan dipenuhi masyarakat yang bepergian selama masa libur.

Luhut tak menampik bila kelompok radikal ISIS sempat memberi sinyal ancaman, seperti pada teror bom dan serangan bersenjata di Bandara Ataturk, Istanbul, pekan lalu. Namun, di dalam negeri, Luhut belum melihat ancaman yang berarti.

YOHANES PASKALIS