Salat Id Hari Ini, Begini Naqsabandiyah Menentukan Lebaran  

Editor

Elik Susanto

Jemaah tarikat Naqsabandiyah. ANTARA/Maril Gafur
Jemaah tarikat Naqsabandiyah. ANTARA/Maril Gafur

TEMPO.COPadang - Ratusan jemaah Tarekat Naqsabandiyah memenuhi Musala Baitul Makmur di Kecamatan Pauh, Kota Padang, Senin, 4 Juli 2016. Mereka melaksanakan salat Idul Fitri 1437 Hijriah lebih cepat dua hari dari jadwal Lebaran yang diputuskan pemerintah.

Jemaah berdatangan sejak pukul 07.00. Salat id dimulai pukul 07.30 dengan imam dan khatib Syafri Malin Mudo. Dalam tausiahnya yang menggunakan bahasa Arab, Syafri memaparkan pentingnya Idul Fitri bagi orang Islam.

Syafri, Ketua Naqsabandiyah Sumatera Barat, mengapresiasi kedatangan jemaah dari luar Padang ke Baitul Makmur. Menurut dia, ini menunjukkan semakin tingginya semangat jemaah datang ke musala di Padang.

Selain di Musala Baitul Makmur Pauh, pelaksanaan salat id serentak dilaksanakan di masjid dan musala di Kuranji, Pauh, Koto Tangah, Solok. Seorang jemaah, Ujang Komar, mengatakan jumlah jemaah sedikit berkurang dibanding tahun lalu. "Jemaah didominasi kaum dewasa dan tua saja," katanya.

Selain itu, menurut dia, sebagian besar jemaah tahun ini berasal dari warga lokal Padang saja, sekitar Pauh, Kuranji, dan Koto Tangah. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang Japeri Jarap meminta masyarakat menghormati perbedaan jatuhnya Hari Raya Idul Fitri di Padang. "Tentunya ada yang ber-Lebaran Senin, Rabu, dan Kamis, semua umat muslim perlu menghormatinya," ujarnya.

Syafri memaparkan, penetapan awal Lebaran jemaahnya menggunakan metode hisab Munjid, yakni penghitungan 30 hari sejak awal puasa. Bersumber dari kitab Munjid yang dipercayai jemaah Naqsabandiyah secara turun-menurun. Sekitar 5.000 penganut Naqsabandiyah di Sumatera Barat mulai berpuasa Ramadan sejak 4 Juni 2016. Lebih cepat dibandingkan pemerintah yang menetapkan awal Ramadan pada 6 Juni 2016.

ANTARA | ES