Ini Cara Antisipasi Kambuhnya Penyakit Kronik Usai Lebaran

Warga memilih kue kering menjelang Lebaran di sebuah toko di Jatinegara, Jakarta, 27 Juni 2016.  Tempo/Tony Hartawan
Warga memilih kue kering menjelang Lebaran di sebuah toko di Jatinegara, Jakarta, 27 Juni 2016. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Praktisi klinis dan pengamat kesehatan Ari Fahrial Syam menilai berbagai penyakit kronik umumnya akan kambuh setelah lebaran. Sebab, ketika masyarakat bersilaturahmi selama lebaran merasa tidak enak jika tidak menikmati hidangan yang disediakan tuan rumah.

Padahal biasanya hidangan yang disiapkan mengandung lemak, kalori, maupun kolesterol. “Masyarakat harus waspada dan tetap melakukan upaya pencegahan terhadap penyakit pasca lebaran,” kata Fahrial  dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 3 Juli 2016.

Tidak hanya makanan, minuman yang dihidangkan saat lebaran umumnya mengandung soda. Ari menuturkan apabila penderita penyakit kronik mengkonsumsi minuman bersoda maka akan berpotensi mengakibatkan penyakitnya kambuh.

Seseorang yang memiliki penyakit kencing manis, gula darahnya cenderung tidak terkontrol apabila mengkonsumsi minuman kaleng bersoda. Hal itu juga berdampak pada orang yang mengalami tekanan darah tinggi, maupun asam urat.

Manurut Ari, untuk penderita obesitas yang berat badannya turun saat puasa bisa jadi akan kembali naik seperti sebelum puasa. Penderita obesitas diimbau untuk mengontrol pola makannya. Selain itu juga perlu istirahat cukup serta mengurangi mengkonsumsi minuman dingin dan gorengan saat musim kering karena akan membuat iritasi pada saluran pernapasan.

Ari memberikan tip sehat mengantisipasi penyakit pasca lebaran. Yaitu perhatikan makan dan minum khususnya kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsi. Ia mengimbau masyarakat untuk memperhatikan jumlah kalori dan makanan atau minuman tersebut. “Camilan sekecil apa pun kalau manis pasti mengandung kalori.”

Masyarkat bisa mengkonsumsi satu macam lauk saat lebaran. Apabila merasa banyak mengkonsumsi kue lebaran maka masyarakat bisa mengurangi porsi nasi saat makan besar. Ari berpesan agar menghindari camilan yang mengandung cokelat, keju, dan berlemak. Lemak memiliki kalori dua kali lebih besar dari karbohidrat.

Menurut Ari, usahakan banyak mengkonsumsi buah dan sayur-sayuran saat makan pagi, siang, dan malam. Aktivitas seperti olahraga juga penting dilakukan. Selain itu minum yang cukup serta beristirahat tidur minimal 6 jam setiap hari.

DANANG FIRMANTO