TEMPO.CO, Padang - Mejelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang, Sumatera Barat, menegaskan bahwa aliran tarekat tidak mengajarkan tata cara penentuan hilal untuk menentukan awal dan akhir Ramadan.
"Dalam literatur yang mu'tabarah dan memiliki otoritas tentang tarekat, tidak ditemukan bahasan tentang penentuan hilal Ramadan atau hilal Syawal, kajian tentang penentuan hilal adalah bagian fiqih atau hukum Islam," kata Ketua MUI Kota Padang, Duski Samad di Padang, Sabtu, 2 Juli 2016.
Terkait dengan adanya perbedaan dalam menyambut Ramadan maupun Idul Fitri, menurut Duski, terjadi karena adanya sekelompok pengikut tarekat yang taqlid terhadap apa yang dikatakan oleh guru mereka. Paham itu hadir sebagai bentuk warisan keilmuan (waris yang diterima langsung dari guru), lazimnya diturunkan oleh seorang guru, Syekh atau Mursyid secara silsilah kepada murid atau jamaahnya.
Oleh karenanya amalan itu hanya berlaku dan dipakai oleh sekelompok ulama atau penganut tarekat tertentu. Untuk kasus tarekat Naqsabandiyah di Pauh dan Syathariyah di Pariaman hanya sebatas yang punya silsilah dengan mereka. Jadi tidak untuk semua orang yang menganut tarekat. "Amat sangat keliru jika paham dan amaliyah itu dipandang atau dikatakan untuk semua penganut tarekat," kata Duski.
Sementara itu, Jamaah Tarekat Naqsabandiyah se-Sumatera Barat, memastikan akan merayakan lebaran dan melaksanakan salat Idul Fitri 1437 Hijriah pada Senin 4 Juli 2016. "Kami melaksanakan puasa selama tiga puluh hari sejak 4 Juni 2016 lalu, dipastikan akan berlebaran pada Senin 4 Juli 2016," kata Pimpinan Naqsabandiyah Sumbar Syafri Malin Mudo.
Di lain sisi, Wakil Ketua Pengurus Wilayah Muhammadyah (PWM) Sumbar, Bachtiar menerangkan pihaknya memprediksi penetapan satu Syawal 1437 Hijriyah antara ormas tersebut dengan pemerintah akan sama. Sehingga tidak ada perbedaan hari lebaran.
"Untuk Muhammadyah yang menggunakan metode hisab, sejak setahun lalu tanggal satu Syawal sudah dipastikan jatuh pada enam Juli 2016, sementara untuk pemerintah yang menggunakan metode rukyat, kemungkinan besar akan sama karena diperkirakan tanggal enam Juli itu, hilal sudah terlihat," katanya.
ANTARA