Pramuka Peduli Lebaran, Relawan untuk Para Pemudik

Editor

Zed abidien

Sejumlah Satgas Pramuka melintas di sisi Kereta Rangkaian Diesel (KRD) jurusan Bojonegoro, di Stasiun Pasar Turi, Surabaya, Senin (5/8). Puluhan anggota Pramuka dari Kwartir Cabang Surabaya diterjunkan ke beberapa stasiun di Surabaya untuk membantu calon penumpang kereta yang akan mudik. TEMPO/Fully Syafi
Sejumlah Satgas Pramuka melintas di sisi Kereta Rangkaian Diesel (KRD) jurusan Bojonegoro, di Stasiun Pasar Turi, Surabaya, Senin (5/8). Puluhan anggota Pramuka dari Kwartir Cabang Surabaya diterjunkan ke beberapa stasiun di Surabaya untuk membantu calon penumpang kereta yang akan mudik. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak pukul 8 pagi, Heri Firdaus sudah sibuk berkoar-koar di depan jalur masuk pintu Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Sabtu, 2 Juli 2016. "Kertajayaaa, Kertajayaaa, sebelah sini, Pak," katanya kepada salah satu penumpang yang terlihat bingung. "Kertajayaaa, Kertajayaaa."

Tepat di sebelah Heri, Yuniar melakukan hal yang sama. Dia saat itu menjaga jalur pintu untuk calon penumpang yang hendak naik kereta jurusan lain.

Jalur pintu masuk itu dibagi dua. Masing-masing jalur menuju peron yang berbeda. Ribuan calon penumpang yang berserakan di depannya suka salah masuk. "Kertajaya di sebelah sana, Pak," ucap Yuniar mengarahkan penumpang untuk masuk melalui jalur pintu yang dijaga Heri.

Dua siswa sekolah menengah kejuruan itu tergabung dalam Pramuka Peduli Lebaran yang dikoordinasi oleh Kwarnas dan Kwarda Pramuka DKI Jakarta. Setiap tahun, Pramuka Peduli Lebaran menerjunkan sukarelawan di stasiun dan terminal di DKI Jakarta untuk membantu para pemudik.

Anggota delapan gugusdepan pramuka yang berpangkalan di SMK dan SMA di Jakarta Pusat yang tergabung dalam Pramuka Peduli Lebaran 2016. Di setiap stasiun, ada 25 relawan. Kerja sosial itu mulai 30 Juni hingga 3 Juli 2016. Setiap hari,  anggota pramuka penegak dan pandega itu bekerja mulai pukul 8 pagi hingga Magrib.

Bagi Heri, ini adalah pertama kalinya ia ikut serta.  Menolong orang yang ingin mudik adalah motivasinya menjadi Pramuka Peduli.  "Kami sih ikhlas aja," ujar siswa kelas XI SMK 39 Jakarta ini.

Adapun Yuniar sudah pernah ikut menjadi Pramuka Peduli Lebaran tahun lalu. Tak adanya bayaran,  ternyata tidak membuat dia kapok kembali menjadi relawan. "Saya senang bisa menolong masyarakat," tutur gadis 16 tahun itu.

Awalnya, Yuniar hanya penasaran. Setelah terjun, ia merasa mendapatkan banyak manfaat dari kegiatan ini. "Pertama, pingin tahu aja. Pas masuk, saya jadi lebih berani berinteraksi dengan masyarakat, tahu dengan karakter orang-orang," katanya dengan mata berbinar.

Di dalam stasiun, Tempo melihat belasan pramuka penegak memakai rompi hitam bertuliskan “Pramuka Peduli” di bagian punggungnya. Mereka terlihat sibuk menunjukkan gerbong kereta kepada penumpang-penumpang yang kebingungan.

Empat hari lagi adalah hari raya Idul Fitri. Stasiun Pasar Senen dipadati penumpang yang ingin mudik ke kampung halaman masing-masing. 

Hingga pukul 14.00, Bagian Humas Stasiun Pasar Senen mencatat ada 13.904 penumpang yang sudah berangkat.

Tanpa kenal lelah, adik-adik pramuka itu membantu para pemudik sesuai dengan janjinya dalam Dasa Dharma, "Pramuka itu rela menolong dan tabah." 

MAYA AYU PUSPITASARI