Jalur Selatan Rawan Longsor, Polisi Siapkan Tiga Ekskavator

Editor

Suseno TNR

Sejumlah kendaraan melintasi proyek jembatan Sungai Cimanuk di jalan baru Lingkar Jatigede, Kecamatan Darmaraja, Sumedang, Jawa Barat, 22 Juni 2016. Jalur ini menjadi alternatif utama Sumedang Tasikmalaya ke arah jalur selatan saat Nagreg dan Gentong padat. TEMPO/Prima Mulia
Sejumlah kendaraan melintasi proyek jembatan Sungai Cimanuk di jalan baru Lingkar Jatigede, Kecamatan Darmaraja, Sumedang, Jawa Barat, 22 Juni 2016. Jalur ini menjadi alternatif utama Sumedang Tasikmalaya ke arah jalur selatan saat Nagreg dan Gentong padat. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Tasikmalaya - Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota menyiapkan alat berat jenis ekskavator di jalur selatan. Persiapan ini untuk mengantisipasi bencana tanah longsor di jalur mudik mengingat akhir-akhir ini hujan deras mengguyur Tasikmalaya.

"Ada tiga alat berat di sepanjang jalur mudik," kata Kepala Polres Tasikmalaya Kota Ajun Komisaris Besar Arief Fajarudin saat dikonfirmasi, Sabtu, 2 Juli 2016. Penyiagaan alat berat tersebut karena terdapat tebing yang rawan longsor di jalur mudik Tasikmalaya, khususnya di Gentong.

Selain alat berat, ucap Arief, ada seribu personel gabungan antara TNI, Polri, dan unsur lain yang siaga di jalur mudik. Personel Polri yang diterjunkan sebanyak 640, sisanya dari TNI dan unsur lain. "Sebanyak 200 petugas akan amankan jalur Gentong," ujarnya.

Sementara itu, Arief menuturkan kondisi jalur selatan di Tasikmalaya dalam kondisi mulus dan siap dilalui pemudik. Mulai Kadipaten (batas Kabupaten Garut) hingga Jembatan Layang Rajapolah (perbatasan Kabupaten Ciamis), jalanan mulus tanpa lubang. "Jalur utama dalam kondisi baik," tuturnya.

Meski jalanan mulus, Arif meminta pemudik berhati-hati saat melintasi Gentong, Kecamatan Kadipaten. Musababnya, jalur di daerah ini berkelok disertai tanjakan dan turunan curam serta minim penerangan jalan. "Saat cuaca hujan, jalan licin," katanya.

Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tasikmalaya Sumarna Candra menjelaskan, jalur selatan di Kecamatan Kadipaten merupakan kawasan rawan pergerakan tanah dan longsor. Selain Kadipaten, Kecamatan Pagerageung termasuk daerah rawan longsor. "Kami siap mengantisipasi dengan menyiagakan peralatan dan personel mobile," ucap Candra.

CANDRA NUGRAHA