Hujan Hadang Pemudik Sepeda Motor di Jalur Pantura

Editor

Juli Hantoro

Pemudik berkendaraan sepeda motor melintasi kawasan Simpang Jomin, Purwakarta, Jawa Barat, Kamis, 16 Juli 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Pemudik berkendaraan sepeda motor melintasi kawasan Simpang Jomin, Purwakarta, Jawa Barat, Kamis, 16 Juli 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Hujan deras mengguyur jalur Pantai Utara Jawa di Cirebon, Jawa Barat, pada Sabtu dinihari, 2 Juli 2016. Akibatnya, para pemudik pengguna sepeda motor banyak yang menepi dan berteduh di tepi jalan.

Petugas keamanan dari Korem 063 Gunung Jati terlihat memaksa para pengendara sepeda motor yang nekat menerobos hujan untuk berhenti. Mereka diarahkan untuk berteduh di tenda besar yang didirikan TNI. Makanan kecil dan minuman hangat sudah disediakan untuk para pemudik tersebut.

Komandan Korem 063 Gunung Jati Kolonel (Inf) Bahram mengatakan aparatnya terpaksa menghentikan pemudik sepeda motor yang nekat menerobos hujan. "Kalau tetap memaksakan diri menerobos hujan, justru berbahaya untuk keselamatan mereka sendiri," ucap Bahram saat ditemui, Sabtu dinihari, 2 Juli 2016, di depan Markas Korem 063 Gunung Jati. Hujan deras membuat jarak pandang terbatas dan jalanan menjadi cukup licin.

Selanjutnya Bahram mengimbau pemudik yang menggunakan sepeda motor tidak memaksakan diri menembus hujan. "Beristirahatlah di rest area yang banyak terdapat di jalur Pantura," ujar Bahram.

Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Cirebon Ajun Komisaris Galih Raditya memprediksi puncak arus mudik terjadi pada Sabtu-Ahad, 2-3 Juli 2016. "Kami akan melakukan berbagai rekayasa lalu lintas jika terjadi antrean panjang, baik di jalan tol maupun jalur Pantura," tutur Galih.

IVANSYAH