Ini Jalur Rawan Banjir di Jalur Mudik Jawa-Madura  

Editor

Juli Hantoro

Ilustrasi jalur mudik motor. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo.
Ilustrasi jalur mudik motor. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo.

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan peta jalur mudik rawan banjir dan longsor 2016. Peta itu meliputi Pulau Sumatera, Jawa, dan Bali, yang kerap ramai dilintasi pemudik saat Lebaran.

“Peta tersebut dikeluarkan Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdatinmas BNPB),” kata Sekretaris BNPB Lilik Kurniawan, Jumat, 1 Juli 2016. Sumber data dan peta berasal dari BNPB dan Badan Informasi Geospasial.

Di Provinsi Banten, jalan utama yang rawan ancaman banjir adalah Ciruas, Pasar Kemis, Tangerang-Bandara Soekarno Hatta, dan jalan alternatif daerah Rangkasbitung.

Masuk DKI Jakarta, ancaman banjir, antara lain, terjadi di Tanjung Priok, Gambir, Halim Perdanakusuma, Bekasi, Cikarang, dan Karawang. Daerah di utaranya, seperti Cilincing, Batujaya, Srengseng, Cibuaya, Rawamerta, Cilamaya, Majangan, masuk dalam peta rawan banjir.

Banjir juga berpotensi merendam jalan utama Cikampek, Sukamandi, Patrol, Losarang, Indramayu, Jatibarang, dan jalur pesisir ke Cirebon. Selanjutnya ruas utama menuju Brebes, Tegal, Slawi, Pemalang, Comal, Pekalongan, Kendal, dan Semarang.

Dari ibu kota Jawa tengah itu, jalur utama Pantai Utara Jawa di Demak, Kudus, dan Rembang serat jalan alternatif ke Purwodadi rawan banjir. Begitu pula jalur ke Tuban, Bojonegoro, Lamongan, Gresik, dan Surabaya.

Di jalur tengah dan selatan Jawa Tengah sampai Jawa Timur, wilayah yang terancam banjir cukup luas, misalnya Sragen, Ngawi, Madiun, Ponorogo, Nganjuk, Kediri, Jombang, Mojokerto, Sidoarjo, Bangil, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Jember, Situbondo, Trenggalek, Tulungagung, dan Blitar.

Di Pulau Madura, banjir berpotensi merendam jalur utama mudik, seperti Bangkalan, Blega, dan Sumenep. Potensi banjir tak terlihat di Pulau Bali.

Adapun di jalur selatan Jawa Barat-Yogyakarta, ancamannya di Banjar, Cilacap, Maos, Kroya, Kebumen, Kutoarjo, dan Glagah.

ANWAR SISWADI