Disperindag Maluku Jamin Stok Gula Aman hingga Usai Lebaran  

Ilustrasi gula pasir. ANTARA/Adhitya Hendra
Ilustrasi gula pasir. ANTARA/Adhitya Hendra

TEMPO.COJakarta - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku menjamin stok gula pasir mencukupi untuk kebutuhan masyarakat di daerah ini hingga usai Lebaran. "Stok gula pasir kristal putih yang tersedia sebanyak 13 ton dan diperkirakan mencukupi kebutuhan masyarakat hingga akhir Lebaran nanti," kata Kepala Disperindag Maluku Frangky Papilaya di Ambon, Kamis, 30 Juni 2016.

Dia mengatakan pihaknya mendapatkan pasokan gula kristal putih dari Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Maluku sebanyak 46 ton untuk persiapan mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat menjelang Lebaran 2016. Disperindag Maluku mengirim masing-masing 5 ton ke Kabupaten Maluku Tengah dan Buru Selatan. Sedangkan 9 ton untuk kebutuhan pasar murah yang digelar Pemerintah Kota Ambon, serta 14 ton untuk enam kali pasar murah yang digelar di Kota dan Pulau Ambon.

Menurut Frangky, pihaknya juga telah meminta tambahan 115 ton gula kristal putih dari PPI sebagai penyalur tunggal salah satu bahan kebutuhan pokok tersebut di Tanah Air. Tambahan ini untuk mengantisipasi kelangkaan di pasar serta tingginya permintaan masyarakat. Namun yang disetujui hanya 50 ton.

"Kami sementara berkoordinasi dengan pimpinan PPI Cabang Maluku untuk mengetahui jadwal kedatangan 50 ton gula kristal putih yang telah dijanjikan di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon," ujar Frangky.

Sebanyak 50 ton gula tersebut akan dijadikan cadangan stok untuk mengantisipasi kelangkaan di pasar dan berbagai daerah di Maluku seusai Idul Fitri 1437 Hijriah.

General Manager PPI Maluku Jemmy Kumambow secara terpisah membenarkan kesanggupan memasok 50 ton gula ke Ambon sebagai stok untuk mengantisipasi kelangkaan seusai Lebaran, sesuai permintaan Disperindag Maluku. Dia mengaku sedang berkoordinasi dengan pihak ekspedisi, terutama jadwal keberangkatan kapal, dan stok gula diharapkan telah tiba di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, sebelum Lebaran.

"Kami telah meminta pihak ekspedisi agar menjamin stok gula tersebut tiba di Ambon sebelum Lebaran, mengingat setelah itu memasuki libur panjang sehingga khawatir sulit untuk bongkar-muat dan kapal sulit mendistribusikannya ke daerah-daerah," tuturnya.

ANTARA