Operasi Ramadania, Polda Sumbar Turunkan 3.455 Personel

Editor

Zed abidien

Brigadir Polisi bermotor hormat saat ikuti Apel kesiapan operasi ketupat 2014 di Parkir Timur Senayan, Jakarta, 3 Juli 2014. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Brigadir Polisi bermotor hormat saat ikuti Apel kesiapan operasi ketupat 2014 di Parkir Timur Senayan, Jakarta, 3 Juli 2014. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Padang - Kepolisian Daerah Sumatera Barat mengerahkan 3.455 personel dalam Operasi Ramadania. Operasi pengamanan Ramadan dan Idul Fitri tahun 2016 ini diadakan selama 16 hari.

"Mulai hari ini kami gelar kekuatan pengamanan," ujar Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat Brigjen Basarudin usai apel persiapan Operasi Ramadania di Ruang Terbuka Hijau Imam Bonjol, Kota Padang, Kamis 30 Juni 2016.

Kata dia, ada sekitar 104 pos keamanan dan pelayanan yang tersebar di 19 kabupaten dan kota di Sumatera Barat. Terdiri dari 54 pos pengamanan dan 50 pos pelayanan.

Pos pengamanan berada di jalur-jalur rawan dan padat. Seperti kawasan rawan longsor, objek wisata dan pasar tumpah. "Kemungkinan akan bertambah. Karena dipenggal-penggal untuk jalan yang rawan longsor," ujarnya.

Kegiatan ini, menurutnya, untuk memberikan keamanan dan keselamatan terhadap masyarakat dalam mudik. Juga dalam beribadah, berbelanja hingga liburan selama Idul Fitri 1437 H.

Selain kepolisian, sejumlah intansi dilibatkan dalam operasi ini. Seperti Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Dinas Prasjal Tarkim PR, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Basarnas dan PMI. "Semua fungsi dilibatkan. Secara preventif dan preprehensif," ujarnya.

Basarudin mengatakan, tidak ada penembak jitu yang dikerahkan dalam operasi tahun ini. Sebab, Sumatera Barat masih aman.

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyiapkan sejumlah jalur alternatif untuk arus mudik Lebaran 2016. Jalur itu dapat digunakan saat terjadi kemacetan di jalur utama. "Kami sudah menyiapkan jalur alternatif untuk menghindari kemacetan," ujar Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informatika Provinsi Sumatera Barat, Amran.

ANDRI EL FARUQI