Lebaran, Permintaan Daging Sapi Naik Lima Kali Lipat  

Ilustrasi daging sapi beku. squarespace.com
Ilustrasi daging sapi beku. squarespace.com

TEMPO.CO,JBandung - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung memastikan stok daging sapi dan daging ayam aman menjelang Lebaran 2016 mendatang. Kepala Distan KP Elly Wasliah mengatakan permintaan daging sapi dan ayam bakal meningkat menjelang lebaran.

"Untuk stok daging sapi dan daging ayam di kota Bandung kita dalam posisi aman ya dan mudah-mudahan harga pun bisa terus stabil," ujar Elly kepada Tempo seusai menggelar inspeksi mendadak kesiapan pangan menjelang Lebaran 2016 di pasar swalayan Transmart, Jalan A.H. Nasution, Kota Bandung, Kamis, 30 Juni 2016.

Menurut Elly, biasanya H-3 menjelang Lebaran, peningkatan jumlah sapi yang disembelih di rumah potong hewan (RPH) Ciroyom dan RPH Cirancang, mengalami kenaikan sekitar 5 kali lipat. Hal itu, kata dia, disebabkan karena kebutuhan akan daging sapi sama-sama meningkat dengan pesat menjelang Hari Raya Idul Fitri.

"Tahun lalu, saja pada H-3 di dua RPH memotong sekitar 400 ekor sapi, kemudian terjadi kenaikan lagi pada H-2 menjadi 536 ekor, dan itu menjadi puncaknya karena pada H-1 turun" menjadi 300 atau 400 ekor saja," ujar Elly.

Sementara untuk masalah harga daging sapi, kata dia, saat ini stabil pada harga Rp 110 ribu hingga Rp 120 ribu per kilogram. Elly berharap ke depan, tidak akan terjadi kenaikan harga daging lagi. "Ya jangan lah, mudah-mudahan harganya bisa turun ya," ucapnya.

Salah satu pedagang daging sapi di pasar Ujungberung, Asep Tatang, 66 tahun, mengatakan tidak bisa memprediksi apakah bisa turun atau malah justru naik lagi harga daging sapi mendekati lebaran nanti. Asep biasa menjual rata-rata sebanyak 1,5 Kwintal per hari. Namun memasuki H-2 hingga H-1 lebaran nanti dia kemungkinan bisa menjual daging sapi sebanyak satu ton per hari.

"Kalau masalah harga ditentukan sama banyak atau sedikitnya barang, jadi kalau nanti suplai daging sapi banyak berarti tidak akan naik tapi kalau sebaliknya ya pasti naik," katanya.

Sementara itu, untuk harga daging ayam mengalami kenaikan dari Rp 34 ribu menjadi 35 ribu per kilogram. "Untuk stok ya masih aman ya dan hingga lebaran akan tetap aman," ujar Elly.

"Daging ayam dipasok dari Priangan Timur, seperti Ciamis dan Tasik. Biasanya pemotongan ayam 200 ribu ekor. Namun ketika H-2 dan H-1 jumlahnya akan bertambah menjadi sekitar 500 ribu ekor ayam per hari," kata dia.

Sementara itu, untuk menjaga agar harga tak melonjak tinggi, Bank Indonesia Jawa Barat menggelar operasi pasar murah selama tiga hari yaitu 27-29 Juni 2016. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Rosmaya Hadi mengatakan selama tiga hari, pasar murah BI telah didatangi 12.291 pembeli.

"Adanya pasar murah membantu penurunan harga seperti harga beras, tepung, bawang putih dan bawang merah," ujarnya pada penutupan pasar murah di Kiara Condong, Bandung, Rabu, 29 Juni 2016

Ia menuturkan bahwa dengan memanfaatkan pasar murah, pemerintah bisa menurunkan harga komoditas agar seimbang. "Jika pemerintah provinsi rutin menggelar pasar murah, harga pasti akan turun," katanya.

AMINUDIN A.S. | DWI RENJANI