YLKI: Pemudik Keluhkan Pelayanan Toilet di Jalan Tol  

Editor

Zed abidien

Antrean pemudik di depan toilet mobil rest area km 92 tol Cipali. Minimnya toilet di rest area pertama setelah pintu tol menyebabkan antrean. TEMPO/Deffan Purnama
Antrean pemudik di depan toilet mobil rest area km 92 tol Cipali. Minimnya toilet di rest area pertama setelah pintu tol menyebabkan antrean. TEMPO/Deffan Purnama

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan pihaknya sering mendapatkan keluhan dari para pengguna jalan tol saat mudik Lebaran atau libur panjang. Salah satu keluhannya soal kualitas pelayanan toilet di area istirahat atau rest area jalan tol.

“Justru (keluhan) setiap tahun di rest area,” ucapnya saat dihubungi Tempo, Kamis, 30 Juni 2016.

Menurut Tulus, ada tiga jenis keluhan perihal kualitas pelayanan toilet di rest area. Ia berujar, pengguna toilet dikenai tarif minimal Rp 2.000 per orang. Seharusnya toilet disediakan pengelola jalan tol dan dapat digunakan secara gratis. Ia meminta pengelola jalan tol tidak mengkomersialkan toilet.

Tulus menuturkan kondisi toilet yang ada di rest area juga kotor. Kondisi itu, kata dia, menunjukkan toilet tidak dikelola secara profesional. “Sudah membayar, kotor pula,” ucapnya.

Selain itu, keluhan yang diterima YLKI adalah antrean panjang saat menggunakan toilet ketika mudik, khususnya toilet perempuan. Menurut dia, saat mudik Lebaran, pengelola toilet seharusnya menambah jumlah toilet, seperti dengan toilet portabel. Sebab, antrean yang panjang menyebabkan pengguna jalan tol berada di rest area dalam waktu lama. Hal itu bisa memicu kemacetan di ruas jalan tol.

Tulus menuturkan umumnya keluhan itu terjadi di ruas Jalan Tol Cikampek dan Cipularang. Kedua jalan tol menjadi jalur utama para pemudik yang menuju Jawa Barat, Jawa Tengah, dan daerah lain. Ia mengaku sudah berkomunikasi dengan otoritas jalan tol, yaitu PT Jasa Marga, terkait dengan keluhan yang muncul setiap tahun.

Menurut Tulus, Jasa Marga belum menanggapi secara serius keluhan para pengguna jalan tol tersebut. Meski begitu, YLKI tetap akan mengupayakan komunikasi dengan Jasa Marga untuk memberi solusi keluhan para pengguna tol tersebut.

DANANG FIRMANTO