13 Tip Mudik Asyik

Editor

Pruwanto

Ilustrasi mudik Lebaran. Dok. TEMPO/ Ayu Ambong
Ilustrasi mudik Lebaran. Dok. TEMPO/ Ayu Ambong

TEMPO.COJakarta - Praktisi kesehatan Ari Fahrial Syam memberi sejumlah tip agar masyarakat yang bepergian untuk mudik tetap terjaga kesehatannya. Ia menyadari mudik sebagai budaya masyarakat Indonesia. Meski begitu, kondisi kesehatan tetap harus terjaga.

“Perjalanan mudik harus dipersiapkan dengan baik agar sampai di tujuan tetap dalam keadaan sehat,” kata Ari Fahrial dalam siaran persnya yang diterima Tempo, Kamis, 30 Juni 2016.

Ari melanjutkan, kelelahan adalah kondisi umum yang terjadi jika seseorang melakukan perjalanan panjang dan lama. Kelelahan erat kaitannya dengan penurunan daya tahan tubuh, dan akhirnya membuat tubuh mudah terinfeksi kuman atau virus. 

Karena itu, Ari memberikan 13 tip agar masyarakat yang bepergian mudik dapat menjaga kesehatannya. Ketiga belas tips itu adalah:

1. Istirahat cukup sebelum berangkat
Istirahat cukup sangat diperlukan, terutama bagi pemudik yang menggunakan jalan darat. Apalagi bagi pengguna kendaraan pribadi, kerap terkena macet sehingga waktu sampai tujuan susah diprediksi. 

2. Mengemudi secara bergantian
Pemudik yang kebetulan membawa kendaraan sendiri sebaiknya mengajak teman atau anggota keluarga yang siap mengendarai kendaraan secara bergantian. Dengan begitu, ada waktu yang cukup bagi pengemudi untuk beristirahat sembari memulihkan konsentrasi yang terkuras ketika berkendara jauh. 

3. Olahraga kecil dan relaksasi
Gunakan tempat istirahat untuk olahraga kecil. Bisa juga orang yang mudik memanfaatkan tempat istirahat untuk gerakan relaksasi, khususnya kaki, tangan, dan leher. 

4. Jangan menahan buang air kecil
Ketika berada di tempat istirahat, usahakan untuk buang air kecil. Jangan sampai menahannya karena bisa berdampak pada infeksi saluran kemih. 

5. Sehabis buka
Mereka yang mudik ada baiknya berangkat sehabis buka puasa, khususnya orang yang hendak melakukan perjalanan mudik sedang menjalankan ibadah puasa. 

6. Jangan membeli makan dan minum sembarangan
Membeli makanan dan minuman sembarangan di pinggir jalan sangat berisiko. Tak ada jaminan makanan dan minuman itu terjaga kualitasnya. Makanan dan minuman harus dipastikan terjaga kualitasnya. Makanan dan minuman di pinggir jalan selalu terpapar panas, terutama makanan dan minuman rumahan (hand made).

7. Bekal makanan kering
Mereka yang mudik sebaiknya membawa bekal makanan. Usahakan makanan yang dibawa adalah makanan kering. Kalaupun membawa bekal makanan selama perjalanan, perhatikan makanan basah atau nasi dan lauk-pauk yang dibawa tidak dikonsumsi kurang dari 6-8 jam setelah pembuatan.

8. Bekal obat-obatan sederhana
Orang tak pernah tahu apa yang terjadi selama perjalanan. Jadi disarankan mereka yang melakukan perjalanan jauh menyiapkan obat-obatan sederhana, seperti obat anti-diare, obat sakit kepala, obat alergi, obat anti-mual/muntah atau obat yang mencegah mabuk perjalanan, serta obat sakit maag. 

9. Obat-obatan yang rutin dikonsumsi
Poin ini berlaku bagi mereka yang menderita sakit kronis. Pastikan obat-obatan yang rutin dikonsumsi terbawa. Sakit kronis ini, misalnya penderita kencing manis, hipertensi, penderita asma, kolesterol tinggi, dan asam urat.

10. Pilih waktu malam
Waktu malam hari lebih diprioritaskan untuk dipilih. Suhu udara malam lebih dingin, serta umumnya perjalanan malam lebih lengang. 

11. Hindari barang bawaan berlebihan 
Lebih baik barang bawaan, khususnya oleh-oleh, dipaketkan terlebih dahulu.

12. Fasilitas Google Map atau Waze
Jangan lupa siapkan Google Map atau Qaze di gadget. Ini akan memudahkan orang yang mudik mencari jalan alternatif untuk menghindari kemacetan yang berat. 

13. Pastikan semua baterai gadget terisi penuh
Jangan sampai kehabisan baterai selama perjalanan. Telepon seluler dan gadget amat penting pada kondisi tertentu. Tak lupa, siapkan power bank dan kabel USB penghubung untuk mengisi baterai gadget dari kendaraan. Gagdet bisa digunakan sebagai media informasi dan mengisi kejenuhan dalam melawan kemacetan.

DIKO OKTARA