TEMPO.CO, Ternate - Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Provinsi Maluku Utara menyiagakan sedikitnya 400 speedboad guna mengantisipasi penumpukan penumpang arus mudik dan arus balik lebaran. Selain itu juga dikerahkan sembilan kapal perintis.
“Speedboad untuk melayani penumpang antar pulau di wilayah Maluku Utara, sedangkan kapal perintis untuk angkutan antar provinsi,” kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Maluku Utara Burhan Mansur, kepada Tempo, Rabu, 29 Juni 2016.
Menurut Burhan, kapal perintis yang disiapkan adalah KM Kieraha I, II, dan II, serta KM Sabuk Nusantara. Dia berharap dengan adanya speedboat dan kapal perintis itu seluruh penumpang bisa terlayani.
Arus mudik di Maluku Utara lebih banyak terjadi pada rute Ternate – Tidore; Ternate – Jailolo; Ternate – Sofifi; Ternate – Sidangoli; Ternate - Bacan dan Tobelo – Morotai. Posko mudik sudah didirikan sejak 20 hari sebelum lebaran, yang dijaga petugas Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Provinsi Maluku Utara. “Saat ini belum terjadi penumpukan penumpang,” ujar Burhan.
Sementara itu, Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Ternate Arifai mengatakan, pihaknya akan memperketat pengawasan terhadap pengoperasian speedbood. Langkah itu dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan di laut.
Rifai mengingatkan, speedboat maupun kapal perintis tidak boleh mengangkut penumpang melebihi kapasitas. Tindakan tegas berupa tidak diberikan izin berlayar akan dilakukan jika terbukti melebihi kapasitas penumpang. “Sanksi tegas kami berikan sesuai ketentuan yang berlaku.”
BUDHY NURGIANTO